"Semua itu Tuhan yang mengatur", itulah kalimat pertama yang dilontarkan oleh Dirwan Mahmud, Bupati Bengkulu Selatan terpilih, mengawali pembicaraannya dengan Pedoman Bengkulu.
APDIAN UTAMA, Bengkulu Selatan
Itulah keyakinan yang dipegang teguh oleh sosok fenomenal ini. Falsafah itu juga yang mengantarkannya sebagai bupati Bengkulu Selatan terpilih, yang tidak lama akan dilantik itu.
"Saya pernah dizalimi, menang dibatalkan MK, pernah dipenjarakan. Saya tetap kuat, malahan sewaktu saya dipenjara itu menambah keimanan saya. Saya bisa belajar banyak di sana, saya juga bisa berdakwah di sana. Semuah Tuhan yang mengatur hidup saya supaya lebih baik lagi dan lebih bermanfaat lagi bagi orang lain," kisah Dirwan.
Jedah sejenak, obrolan kamipun berlari ke masalah Pilkada Bengkulu Selatan yang telah dimenangkan pasangan Dirwan-Gusnan.
Perjalanan untuk memenangkan Pilkada, menurut Dirwan karena adanya kekuatan rakyat dan pendukung fanatiknya. Bagaimana tidak, hampir seluruh biaya pencalonan dan biaya kampanye merupakan hasil gotong royong pendukungnya. "Mulai dari mobil, makan minum semuanya dari pendukung saya. Setiap kampanye saya sampaikan, kami tidak bawa uang, kami tidak bawa rokok, tapi para pendukung Dirwan-Gusnan tetap setia mengikuti kampanye sampai selesai," tutur Dirwan.
Lanjut Dirwan, di beberapa titik acara kampanyenya dulu memang disediakan makanan seperti kue. "Tapi saya tidak tahu siapa yang beli, mungkin mereka sumbangan. Kalau saya itu ibaratnya cuma mendatangi undangan saja, yang menyiapkan sepokok rumah," tandas Dirwan.
Dalam satu kesempatan, cerita Dirwan, tuan rumah tempatnya kampanye hanya menyiapkan kue hanya untuk jatah 500 orang. Tapi yang datang diperkirakan sekitar seribuan orang. Sehingga tidak semua warga yang datang kebagian kue. Meski demikian tidak mengurangi antusiasme pendukungnya untuk mendengar pemaparan visi-misi Dirwan-Gusnan.
"Mereka bilang apa, kami ke sini bukan untuk makan minum, kami ke sini hanya untuk bertemu dengan saya," haru Dirwan.
Sambil menunjuk ke samping rumahnya, Dirwan melanjutkan ceritanya, bahwa dapur umum yang ada di rumahnya itu sudah sekitar enam bulan berdiri. Selama itu pula pendukungnya secara sukarela bergotong royong memenuhi kebutuhan dapur untuk makan minum tamu yang terus berdatangan. seluruh perlengkapan dapur yang ada seperti sayur, beras, kelapa, bumbu, gula, kopi dan kayu bakar merupakan hasil sumbangan masyarakat.
"Ada dari Pino Raya, Masat, Seginim, Ulu Manna, Kedurang. Ada yang bawa nangka, ada yang bawa pakis, kayu bakar, dan lain-lain," paparnya.
Kebetulan, pada saat Pedoman Bengkulu di rumah beliau, ada sebuah mobil pickup yang membawa kayu bakar. "Ini sumbangan dari adik sanak dari Masat," teriak sesosok pria dari dalam mobil.
Dirwan menyambut syukur atas putusan Mahkamah Konstitusi yang tetap memenangkan pasangan Dirwan-Gusnan. Dirinya khawatir, jika kemenangannya pada Pilkada 9 Desember 2015 yang lalu kembali dibatalkan MK, maka pendukungnya yang dikenal fanatik tersebut berbuat anarkis.
"Coba kita pikir, masyarakat itu ada yang sampai jual kambing, jual ayam, sapi, kerbau bahkan kebun. Demi untuk mendukung kami, bayangkan betapa marahnya mereka itu jika kami kembali dizalimi. Tapi syukur Alahmdulillah, kembali lagi semuah Tuhan yang ngatur," tutup Dirwan.