BENGKULU, PB - Komisi II DPRD Kota Bengkulu nampaknya serius untuk menyelesaikan permasalahan di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Bahkan, komisi yang dipimpin oleh Suimi Fales tersebut memanggil beberapa pihak terkait untuk menyelesaikan permasalah tersebut.
Baca juga: Erna dan Rena Periksa Rusunawa dan UPTD Terbentuk, Rusunawa Masih Sepi
"Hasil dari pertemuan hari ini, semuanya punya niat yang baik. Rusunawa ini dari dulu terlantar, sekarang menjadi terawat. Dulu status rusunawa belum jelas dan belum ada penyerahan dari Pemerintah Kota, sedangkan di satu sisi gedung itu harus diselamatkan. Maka dari itu masyarakat serta lurah punya inisiatif agar rusunawa menjadi terawat dan terpelihara," kata Ketua Komisi II Suimi Fales kepada wartawan, Rabu (17/2/2016).
Terkait rusunawa ini, Suimi menjelaskan Perdanya masih diverifikasi oleh Gubernur. Kalau tidak dijaga, tentu aset disana menjadi kekhawatiran. "Untuk sementara, jika ada swadaya masyarakat sebelum selesainya UPTD, bagi saya ini tidak begitu dipersoalkan," ujarnya.
Suimi menambahkan, untuk fasilitas sudah disampaikan ke UPTD dan PU yang akan segera dianggarkan. "Karena ini menyangkut saudara-saudara kita yang membutuhkan. Itulah tugas pemerintah daerah, untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang kurang beruntung," tutupnya.
Dalam pertemuan yang dilakukan di Ruang Komisi II itu, Abdul Goni, seorang yang dikabarkan melakukan Pungutan Liar (Pungli) juga hadir. Dia menganggap pemberitaan yang ada selama ini terlalu memojokannya. Bahkan keluarganya ikutan menganggap berita tersebut benar.
"Listrik saja masih nyambung ke Mesjid, bayar ke Mesjid juga warga, terus yang dipungli itu apa? Padahal saya yang beli listrik dan menyambungkan ke Mesjid, bukan saya sok mau jadi pahlawan. Saya sempat menangis dan membatin kerasnya dunia ini," kata dia dengan berapi-api.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rusunawa, Irma Sulistianto mengatakan pemerintah belum ada yang memberikan subsidi listrik per kamar dan listrik yang ada hanya untuk penjaga rusun. Sedangkan subsidi air di tahun 2015 sudah ada pompa bor, tetapi sangat disayangkan karena listrik belum ada jadi belum bisa digunakan.
"Saran saya, kumpulkan semua penghuni rusunawa, RT, Camat, Lurah, hingga kepolisian bila perlu. Buka 1 ruangan khusus dan untuk sosialisasi agar semua selesai dan jelas," imbuhnya.
Terakhir, Ketua Dinas Pekerjaan Umum (PU) Nuriansyah mengatakan, DPR sudah mencoba menganggarkan pembelian mesin genset besar untuk rusunawa dan memang untuk yang benar-benar membutuhkan. Ia juga mengharapkan penghuninya diutamakan yang berasal dari warga yang kurang beruntung.
"Rencana retribusi sedang dikoordinasi ke bagian hukum. Tinggal hukum yang menentukan berapa retribusinya," ujarnya.[Rizky Febrianty]