SETIAP manusia diberi kebebasan oleh Tuhan dalam memilih jalan kehidupan, apakah berserah di jalan keimanan atau mengikuti jalan kebatilan. Dua jalan inilah yang membedakan dua golongan manusia. Dua golong ini menjadi topik Khutbah Jumaat (12/02/2015) tadi.
Hery Nower Aly, Khatib Jumaat menyampaikan kegelisahannya atas kondisi saat ini yang dinilai semakin jauh dari nilai akidah. Sebagian besar umat manusia memilih jalan kebatilan yang menyimpang dari akidah. Penyimpangan terjadi karena ketidakyakinan manusia akan adanya kehidupan sesudah kematian sehingga manusia bebas melakukan kehendak nafsunya, ini merupakan golongan pertama.
"Ada juga yang percaya kehidupan akhirat dan alam barzakh, namun setengah-setengah, pengakuannya hanya di bibir saja karena selama di dunia tidak tercermin dalam sikapnya. Mereka ini sama saja satu golongan yang tidak mempercayai dan mengimani sungguh-sungguh perintah Allah SWT," katanya.
Golongan pertama ini digambarkan dalam Al-Quran Surat Al Jazira: 24: وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ ۚ وَمَا لَهُمْ بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ. Artinya, dan mereka berkata kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.
Pandangan ini mendorong manusia berbuat semaunya saja, mengikuti nafsunya, hidup tanpa moralitas. Terhadap golongan seperti ini Allah SWT membiarkan hidupnya tanpa memberikan hidayah.
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya ? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah . Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ?” katanya dengan menyebut Firman Allah SWT, dalam Surat Al-Jaathiya: 23.
Mereka berdoa kepada Allah, lanjutnya, namun doanya sebatas kebutuhan duniawi saja, rabbana atina fid dunya hasanah--ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia. Mereka tidak mempersiapkan hidupnya untuk akhirat sebagaimana sambungan dari doa tersebut, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka,” (QS. Al-Baqarah: 201).
"Orang seperti ini berat berjuang di jalan Allah, karena mereka tidak bakal sanggup mengorbankan harta dan waktunya. Mereka akan selalu hidup dalam keragu-raguan," ungkap Ustadz Hery.
Mereka yang percaya adanya kehidupan sesudah mati menjadi golongan kedua. Mereka menumpuh jalan yang sulit dan sukar demi menjalankan perintah Allah. Selama hidup di dunia mereka mempersiapkan bekal kehidupannya. Mereka meyakini diakhir kematian nanti hanya ada dua macam, yaitu secara khusnul khatimah (akhir yang baik) atau dalam keadaan su’ul khatimah (akhir yang buruk).
'Hidup Sesudah Mati Dengan Khusnul Khatimah' inilah yang diangkat dalam tema Khutbah. Mereka siap berkorban di jalan Allah SWT. "Seperti para suhada melawan penjajah, tdk keberatan berkorban dgn harta dengan jiwanya untuk kebaikan manusia karena Allah," tuturnya.
Kematian adalah kepastian, namun tidak ada yang mengetahui kapan dan dimana ia akan mati, karena itu yang terbaik adalah mempersiapkan diri dengan terus menjalankan perintah Allah dan memperbaiki akidah.
"Allah berfirman (QS. Luqmân: 34), إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ. Artinya: sesungguhnya hanya di sisi Allah sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim, dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang diusahakan besok, dan tiada seorang pun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Semoga kita masuk glongan khusnul khatimah," tutupnya. [RPHS]