BENGKULU, PB - Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi, kembali mendatangi Kantor Walikota. Perempuan anggun kelahiran Senin 15 September 2014 ini berkoordinasi dengan Wali Kota Helmi Hasan terkait pelaksanaan program-program kerakyatan yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota.
Baca juga : Kontrol Pengembalian Samisake Lewat Arisan
"Kita sudah berkomitmen masalah-masalah kerakyatan ini akan kita koordinasikan, minimal satu minggu sekali. Sehingga program-program tersebut dapat dilaksanakan secara maksimal, sekaligus tertib secara administrasi," kata Erna kepada jurnalis di Kantor Walikota, Senin (29/2/2016).
Salah satu yang mendesak untuk direalisasikan, lanjut Erna, adalah program Dana Bergulir Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake). Erna optimis, bila program ini dijalankan dengan baik, hasilnya mampu ditujukan untuk memutus mata rantai kemiskinan di kalangan warga Kota Bengkulu.
Baca juga :
"Dua hal yang harus kita selesaikan segera adalah revisi Perda (Peraturan Daerah) dan pembentukan BLUD (Badan Umum Layanan Daerah). Prosesnya tidak akan lama lagi selesai. Karena revisi Perda itu hanya mengubah dan menambah beberapa pasal. Sementara BLUD hanya tinggal menunggu penertiban administrasinya saja," ungkap politisi Partai Nasdem ini.
Sebelumnya, meski penambahan modal Dana Bergulir Samisake tahun 2015 belum bertambah, namun dana Rp 13,6 miliar yang telah dikucurkan mampu membuat hasil pendapatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bengkulu melonjak signifikan.
Baca juga : Ini Syarat Penambahan Rp 53 Miliar Dana Samisake
Berdasarkan catatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diseperindag) Kota Bengkulu, jumlah UMKM terus berkembang konsisten secara signifikan sejak tahun 2013 silam. Misalnya pada tahun 2012 jumlah UMKM dari sektor perdagangan, industri dan jasa awalnya sebesar 1.012. Kemudian pada tahun 2013 meningkat dua kali lipat menjadi 2.146. Tahun 2014 meningkat menjadi 2.520 dan tahun ini menjadi 3.553 UMKM.
Baca juga : Samisake Dikucurkan, Omset UMKM Meledak
Sementara dari segi pendapatan, pada tahun 2012, total omset UMKM yang ada di Kota Bengkulu hanya sebesar Rp 53 juta. Pada tahun 2013 atau sejak Dana Bergulir Samisake pertama kali diluncurkan, omset UMKM naik menjadi Rp 29 miliar. Pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi Rp 74 miliar. Sementara tahun ini telah menembus angka Rp 125 miliar.
Meski omset UMKM di Kota Bengkulu meningkat, namun Kepala Unit Pelaksana Dinas Teknis (UPTD) Dana Bergulir Samisake, Benny Alamsyah, menilai, bukan berarti pengelolaan Dana Bergulir Samisake ini tak memiliki kendala yang berarti. Misalnya, pihaknya masih menemukan adanya sejumlah Lembaga Keuangan Masyarakat di kelurahan yang belum maksimal melakukan pengelolaan anggaran. [RN]