BENGKULU, PB - Aksi teror bom molotov di Kantor Partai Gerindra di Jalan Depati Payung Negara beberapa waktu lalu menimbulkan isu tak sedap dari dalam internal partai yang diisukan sebagai pelakukanya. Kabar angin tersebut ditepis Ketua DPD Partai Gerindra Susi Marleny Bachsin.
Baca juga: Kantor Gerindra Dilempar Bom Molotov
"Pandangan saya tidak menyakini kader Gerindra melakukan hal sekecil ini, apalagi perbuatan ini sangat tidak disukai masyarakat. Kalau dikatakan adanya perubahan diinternal DPD, saya tanggapi itu hal biasa bahwa dalam organisasi adanya proses pergantian berarti upaya untuk penyuburan di dalam DPD," kata Susi saat di temui di Sekretariat DPD Gerindra Provinsi Bengkulu, Kamis (11/2/2016).
Meski demikian, perempuan yang berpenampilan anggun tersebut mengatakan akan menyerahkan semua proses penyelidikan kepada pihak kepolisian.
"Kita menyerahkan semua proses penyelidikan ke pihak yang berwajib dan mudah-mudahan segera terungkap secepatnya. Bila telah terungkap dan ternyata terbukti anggota DPD maka akan kena sanksi yaitu dicabut Kartu Tanda Anggota (KTA)," ujarnya.
Susi juga membuka diri kepada pelaku pembakar agar menyampaikan masalahnya maupun ketidaksukaan dengan pengurus partai DPD Gerindra sekarang dalam forum musyawarah ini. Ia menyarankan untuk duduk bersama mencari akar masalah dan solusinya.
"Aspirasi apa yang diinginkan (pembakar) mari kita duduk untuk mencari solusi bersama, silahkan datang. Solusi kami tidak dengan bakar membakar baliho, cabut mencabut, tidak saling hujat menghujat. Jadi bukan dengan cara menusuk dari belakang, itu namanya pengecut," tegasnya.
Di Hari Ulang Tahun DPD Partai Gerindra ke 8 in i, Susi berharap seluruh kegiatan dapat berjalan lancar meskipun HUT Partai Gerindra dilaksanakan ecara sederhana. "Ultah DPD Gerindra ke 8 bertema Perjuangan Hak-hak Masyarakat agar menjadi lebih makmur dan sejahtera," tutupnya. [Theo Jati Kesumo]