BENGKULU, PB - Ada banyak alasan dibalik pilihan setiap orang untuk melanjutkan pendidikan Pascasarjana di tanah Bengkulu, namun bagi anggota Depwan Perwakilan Daerah (DPD) RI Provinsi Bengkulu, Riri Damayanti John Latief, hal itu merupakan rasa tanggung jawab terhadap tugas negara dan rakyat.
Baca juga: Sosialisasi 4 Pilar, Siswa Diajak Membumikan Isi Pancasila
Riri mengakui memiliki rasa tanggung jawab yang sangat besar untuk memajukan Bengkulu dengan cara tetap berada ditengah masyarakat Bengkulu untuk menampung aspirasi dan mewujudkan program-program yang pro rakyat. Untuk memenuhi tugas tersebut, maka ia membutuhkan konsentrasi dan waktu yang tidak sedikit.
Riri mengungkapkan kehadirannya di tengah rakyat agar mengetahui secara jelas dan secara langsung situasi yang sedang dihadapi masyarakat.
"Saya harus pulang ke daerah untuk tahu permasalahan yang ada dan itu harus rutin. Sedangkan reses dewan hanya 3-4 kali, itu belum cukup. Jalan lainnya adalah memilih sekolah lagi disini," jelas perempuan sarjana lulusan psikologi Universitas Indonesia itu.
Lanjutnya, dengan begitu maka ia bisa pulang ke daerah sesering mungkin dan melihat keadaan desa-desa yang ada. "Makanya saya Pascasarjana di Unib, jadi saya memilki kesempatan untuk mendatangi desa-desa yang ada di Provinsi Bengkulu," katanya.
Anggota DPD termuda itu menargetkan dalam masa jabatan 5 tahun, ia harus sudah mengunjungi separuh dari desa yang ada di Provinsi Bengkulu.
Hal tersebut disampaikan saat menjadi panelis 4 Pilar Kebangsaan yang diadakan di Universitas Bengkulu. Dihadapan ratusan mahasiswa, ia menerangkan kondisi masyarakat sekarang sudah jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila akibat globalisasi.
"Globalisasi membuat persaingan antar bangsa menjadi sangat tajam, sehingga diharapkan masyarakat dapat mewaspadai pengaruh isu radikalisme dan juga kepentingan eksternal (luar) lainnya yang dapat mengancama kondisi dalam negeri," jelasnya.
Riri mengatakan bahwa tidak mungkin ada pembangunan tanpa stabilitas politik. Karena itu yang terpenting dalam menghadapi era globalisasi ini kembali menanamkan nilai toleransi, kebhinekaan, gotong-r0yong, saling menghormati, sebagaimana semangat dalam 4 pilar kebangsaan. "Empat pilar tersebut adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," ungkapnya. [Valentina Edelweiz]