BENGKULU, PB - Perubahan iklim memiliki pengaruh terhadap kesehatan seseorang, baik orang dewasa, maupun anak-anak. Namun anak-anak jauh lebih rentan. Sebab, pikiran dan tubuh sang anak masih dalam masa pertumbuhan.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Virus Zika dan Menyelamatkan Buah Hati Dari Cacat Anensefali
"Orang tua dan pemerintah harus saling bekerjasama untuk melindungi anak-anak dari ancaman terkait iklim, baik tekanan panas, meningkatnya infeksi, ancaman pasokan makanan dan air, serta rendahnya kualitas udara," kata dokter spesialis Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu, dr Reza Monica, Minggu (8/2/2016).
Perempuan yang akrab dengan panggilan dr Ica ini mengungkapkan, perubahan iklim ini kerap membuat temperatur bumi meningkat. Tercatat di berbagai daerah pada akhir abad ke-21, panas rata-rata mengalami lebih dari 90 persen kenaikan hingga suhu tertinggi.
"Ada banyak peristiwa cuaca ekstrim yang sering terjadi. Biasanya hal yang semacam ini mengakibatkan gejala gangguan stres post-traumatic pada anak-anak. Karena memang anak-anak rentan terhadap panas. Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan paling serius dan mendesak yang dihadapi kita semua saat ini," ucap alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Perubahan iklim ini, lanjutnya, turut mempengaruhi berkembangnya sejumlah penyakit menular yang akan menyasar kepada anak-anak di seluruh daerah seperti malaria, demam berdarah, virus west nile, penyakit tifes abdominalis, chikungunya, penyakit Lyme, penyakit diare, meningitis, demam lembah dan lain-lain.
"Perubahan iklim juga dapat menimbulkan ancaman persediaan makanan dan air. Salah satu contoh, ketika karbon dioksida yang ada di atmosfer meningkat, maka hal itu akan mempengaruhi turunnya kader protein dalam beras. Hal itu akan mempengaruhi tumbuh kembang semua makhluk di bumi, baik hewan, tanaman, dan lain-lain," ungkap perempuan berparas manis ini.
Untuk mengantisipasi hal ini, ia mengimbau kepada warga masyarakat untuk menjaga kesehatan, makan teratur, menjaga kebersihan makanan, meminum air bersih yang matang, menjaga kebersihan lingkungan dan makan-makanan yang bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup, serta hidup yang teratur untuk meningkatkan daya tubuh.
"Dengan perubahan cuaca atau iklim diharapkan kepada masyarakat untuk hidup yang teratur dan menciptakan polah makan yang sehat dan kurangi beraktivitas di luar," demikian dr Ica.
Dari pantauan Pedoman Bengkulu belum di temukan penyakit yang serius dalam perubahan cuaca saat ini. Ini beberapa tips untuk mencegah penyakit saat hujan:
Pertama, hangatkan tubuh. Selalu siapkan baju hangat di meja kantor dan mobil, selalu bawa baju hangat atau syal di dalam tas. Mengonsumsi makanan hangat juga bisa membantu menjaga suhu tubuh.
Kedua, pastikan selalu jaga kebersihan. Hal kecil seperti selalu mencuci tangan setelah pulang dari tempat umum, sebelum menyentuh muka, atau sebelum makan bisa membawa efek yang besar terhadap kesehatan kita.
Ketiga, mandi setelah terkena hujan. Mandi setelah terkena hujan bisa membantu menstabilkan suhu tubuh. Selain itu, mandi juga membantu membuang virus dan bakteri yang bersarang serta senyawa kurang baik dari hujan.
Keempat, lindungi tubuh dari dalam maupun luar. Yaitu siapkan jas hujan atau payung serta konsumsi vitamin dan makanan yang bisa membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. [Yayuk Intan]