BENGKULU, PB - Andika Puspita Sari mungkin tak seberuntung teman sebayanya. Lahir dari keluarga kurang mampu, mengharuskan orang tuanya menitipkannya ke salah satu panti di kota Bengkulu, Panti Asuhan Kasih Ibu.
Baca juga: Maju Bersama Mudo Bengkulu Kito
Namun, di tengah ketidakmampuan ekonomi itu. Dika, sapaannya, tak urung meraih segudang prestasi. Beragam prestasi ia raih selama 14 tahun menjadi salah satu anak asuh di panti. Saat duduk di bangku SD, SMP, dan SMP, Dika sudah menjadi langganan juara di sekolahnya.
Kecerdasannya gadis kelahiran 1992 ini, mengantarkannya ke bangku universitas. Lagi-lagi, ia kembali mengukir prestasi. Duduk sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu, ia berhasil meraih beberapa beasiswa seperti beasiswa Bank BRI, Bank Bengkulu, dan beasiswa Supersemar.
Tak hanya di bidang akademik, mahasiswa cantik ini juga menunjukkan prestasinya di bidang organisasi kampus. Di kegiatan ekstra kampus itu, ia pernah menjabat sebagai Bendahara Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Selain itu, ia juga bergabung di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Di IMM ini, prestasinya cukup bagus. Diawali sebagai anggota, ia kemudian naik jabatan menjadi sekretaris di komisariat IMM, lalu naik ke Pimpinan Cabang Kabid Immawati IMM. Sampai akhirnya menjadi bendahara umum di Dewan Pimpinan Daerah IMM hingga 2017 nanti.
Tak berhenti disitu, Dika nampaknya makin etos mengejar prestasi. Dia juga berusaha mengembangkan bakatnya di berbagai bidang dengan bergabung menjadi salah satu penyiar di Jazirah FM. Dengan basic itu, Dika juga pernah mendapat juara 2 dalam mata lomba MC se-Fakultas KIP UMB.
Baca Juga: 2015, Unib Kumpulkan 470 Prestasi
Bagi Dika kekurangan-kekurangan yang ada bisa dijadikan motivasi untuk melakukan berbagai pencapaian positif dalam hidup. Dika ingin membuktikan bahwa meski telah kehilangan ayah sejak kecil, ia harus tetap bersemangat dalam meraih cita-citanya. Selain berusaha semaksimal mungkin dan berdoa, Dika memiliki kiat khusus untuk mengatur kesibukannya dengan cara memprioritaskan kuliah terlebih dahulu.
"Bagi waktunya yang penting utamakan dulu kuliah setelah itu baru organisasi dan aktifitas lain. Kan tujuan utama masuk universitas untuk kuliah. Tapi organisasi juga hal yang sangat penting untuk membentuk kita jadi mahasiswa yang aktif," jelasnya kepada Pedoman Bengkulu.
Ketekunan Dika akhirnya berhasil menjadikannya sebagai lulusan terbaik se-fakultas dan se-universitas pada tahun 2015 dengan IPK 3.58 dengan waktu 3 tahun 4 bulan. Karena prestasinya itu, Universitas Muhammadiyah Bengkulu memberikan beasiswa penuh kepada Dika untuk melanjutkan pendidikan S2 di pulau Jawa. Setelah mengikuti serangkaian tes, Dika akhirnya lulus di universitas yang diinginkannya, yakni Universitas Negeri Solo mengambil konsentrasi Pendidikan Ekonomi.
"Yang terpenting jangan menjadikan kekurangan sebagai penghambat. Siapa pun kita, kita selalu punya kesempatan untuk jadi contoh bagi yang lain," kata dia. [Valentina]