Ridho Muhammad Sakti*
Masa depan bangsa ada di tangan pemuda. Ungkapan ini memiliki semangat konstruktif bagi pembangunan dan perubahan. Pemuda tidak selalu identik dengan kekerasan dan anarkisme tetapi daya pikir revolusionernya yang menjadi kekuatan utama. Sebab, dalam mengubah tatanan lama budaya bangsa dibutuhkan pola pikir terbaru, muda dan segar. Pemuda memang mempunyai posisi strategis dan istimewa. Secara kualitatif, pemuda lebih kreatif, inovatif, memiliki idealisme yang murni dan energi besar dalam perubahan sosial dan secara kuantitatif. Masyarakat masih membutuhkan pemuda-pemudi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri, inovatif, memiliki kesetiakawanan sosial dan semangat nasionalisme yang tinggi dalam pembangunan nasional.
Bengkulu dalam catatan kompas 2015 merupakan provinsi termiskin keenam di Indonesia dalam lima tahun terakhir. Jika kita ingin proyeksikan Bengkulu dimasa yang akan datang lihatlah generasi penerusnya. Pemuda Bengkulu tak kalah luar biasa, banyak generasi muda seumuran saya melanglang buana menjadi ketua organisasi, aktivis sosial, aktivis pendidikan, mendapatkan beasiswa di luar negeri, menjadi mahasiswa berprestasi di UI, UGM, ITB, UNAND, UNSRI ujar Ridho Muhammad Sakti Co-Founder Mudo Bengkulu Kito.
Namun, Bengkulu hari ini masih menjadi provinsi terbawah di Indonesia. Apa gerangan yang terjadi? Jelas orang-orang hebat ini tidak kembali ke daerahnya atau memang tidak ada tempat untuk orang-orang hebat ini. Jika kita berkaca dengan provinsi lain pemerintah daerahnya sangat memperhatikan generasi luar biasa (golden generation). Pemuda yang berprestasi diberikan beasiswa oleh pemerintah daerah. Sebagai contoh teman-teman saya dari Jawa Barat, Makassar, Kalimantan mendapatkan beasiswa penuh dari daerahnya mulai dari program yang terikat dengan pemerintahan (harus mengabdi n+1) hingga beasiswa biaya hidup yang tidak terikat. Bengkulu harusnya concern terhadap pembangunan SDM generasi muda dengan program-program seperti ini, ujar Ridho. Jangankan beasiswa teman-teman HIMAMIRA (Himpunan Mahasiswa Bumi Raflesia di UI) ketika membuat kegiatan UI Goes To Bengkulu saja pemerintah belum berani support.
Mahasiswa Berprestasi Utama Farmasi UI 2015 dan Pimpinan Tertinggi Ikatan Senat mahasiswa Farmasi Indonesia 2014-2016 ini bersama rekannya M. Aznan Firmansyah (ITB) dan Bayu Sadewa (UII) serta dibantu oleh teman-teman diseluruh Indonesia membangun komunitas Mudo Bengkulu Kito. Tujuannya yaitu menjadi wadah silaturahmi pemuda Bengkulu diseluruh Indonesia dan dunia, bersinergi dan berkolaborasi dengan karya nyata untuk kemajuan Bengkulu dan Indonesia. Walaupun wujud fisik kami tidak dibengkulu, namun hati dan buah pikir kami menyatu untuk membangun Bengkulu. Beberapa kali saya diundang mengisi kegiatan di Radio UNIB, BE TV kekurangan Bengkulu yang paling nyata yaitu informasi dan inisiator pergerakan. Padahal akses informasi begitu luas sekarang. Oleh karena itu, kami bertekad membuat forum Mudo Bengkulu Kito ini, ujar Ridho penerima beasiswa Rumah Kepemimpinan PPSDMS Regional Jakarta ini.
Mudo Bengkulu kito berdiri 1 Januari 2016 terdiri atas beberapa program seperti Camkoha Sharing, Inspirasi Kito Nian, Leadership Training, dan bengkulu Leadership Forum, Bekawan Berbagi. Saat ini Camkoha Sharing telah berjalan 5 sesi dengan mengundang Mahasiswa Berprestasi, Aktivis, Pejabat pemerintahan, komunitas pemuda Indonesia. Camkoha sharing merupakan diskusi online terbuka melalui sosial media (Line, FB, Whatsapp) dengan pembicara orang-orang berprestasi Bengkulu, pemerintahan, komunitas, aktivis. Inspirasi kito nian merupakan tulisan inspirasi dari pemuda dan masyarakat Bengkulu dapat memberikan motivasi serta inspirasi kepada pembaca. Kumpulan tulisan dapat dibaca di website Bengkulukito.com. Bengkulu Leadership Forum adalah forum komunitas se bengkulu yang akan mendapatkan pelatihan soft skill, organisasi, public speaking dan menjadi wadah forum silaturahmi komunitas yang ada di Bengkulu. Bekawan Berbagi merupakan Gerakan perpustakaan mini dan mengajar di desa. Beberapa program ini kami adopsi dari beberapa Konferensi Internasional dan nasional yang pernah kami ikuti dan diintegrasikan dengan kebutuhan Bengkulu saat ini.
Selalu heran dengan Bengkulu yang menjadi big four terbawah provinsi di Indonesia padahal memiliki sejuta potensi daerah dan anak mudo yang hebat. Komunitas ini hadir sebagai wadah anak mudo bersatu,bersinergi membangun Bengkulu dimanapun kita berada. Kami mengajak seluruh pemuda bengkulu untuk berkontribusi bersama mudo bengkulu kito untuk kemajuan Bengkulu dan Indonesia. Besar harapan saya untuk pemerintahan yang baru, semoga dengan adanya komunitas mudo bengkulu kito dapat bersinergi dengan pemerintah untuk Bengkulu Berkualitas.
*Pemuda Bengkulu yang sedang menempuh pendidikan di Farmasi Universitas Indonesia, Presiden ISMAFARSI 2014-2016 dan bagian dari komunitas Mudo Bengkulu Kito.