BENGKULU, PB - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengakui banyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi yang kurang diminati oleh siswa lulusan SMP. Hal ini dikarenakan lapangan pekerjaan yang bisa menampung para siswa tersebut masih minim.
Dengan landasan tersebut, Ridwan mengatakan Bengkulu saat ini sangat membutuhkan investasi. Sehingga industri di Bengkulu juga bisa semakin banyak. Dengan banyaknya industri tersebut otomatis lapangan pekerjaan juga akan terbuka lebih lebar.
"SMK ini harus didekatkan dengan pabrik. Jadi saat mereka lulus maka ada tempat bagi mereka untuk bekerja," demikian disampaikan mantan Bupati Musirawas tersebut.
Baca juga: 2017, Satu Kecamatan Satu SMA dan Ridwan Mukti Canangkan Satgas Pendidikan
Selain itu, politisi senior partai Golkar ini berharap agar siswa yang ada di Bengkulu terus meningkatkan skill dan ketrampilannya. Bila para siswa terus terampil, maka Ridwan yakin, para lulusan SMK tersebut tidak akan menganggur.
"Jangan sampai masyarakat Bengkulu menjadi penonton di kampungnya sendiri. Masyarakat Bengkulu harus trampil agar tidak menganggur," jelasnya.
Terlebih lagi, saat ini Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah bergulir. Hal ini bisa saja menjadi ancaman bila Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di daerah ini tidak berkualitas dan tidak mampu bersaing dengan SDM 10 negara ASEAN lainnya.
“Penetrasi SDM dari negara lain akan jadi persaingan terbuka di pasaran,” ungkapnya.
Teknologi dan ilmu pengetahuan SDM Bengkulu harus terus ditingkatkan dan diseimbangkan agar bisa menghadapi era pasar bebas tersebut. Lihat juga: Hadapi MEA, RM: Tingkatkan Ketrampilan
“Kita harus siap untuk menghadapi MEA ini dan kita harus memenangkan perang pasar dalam MEA ini. Dalam menyikapi MEA, tidak ada kata lain selain meningkatkan ketrampilan melalui peningkatan pendidikan, tidak hanya pendidikan tinggi tapi juga seperti tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)," kata Ridwan. [IC]