[caption id="attachment_13612" align="alignleft" width="300"] IST/Para pendaki Bukit Kaba[/caption]
Cerita tentang Bukit Kaba adalah cerita tentang Bengkulu dan masyarakatnya. Bukit Kaba adalah sebagian dari wajah Bengkulu yang juga menggambarkan kepribadian masyarakatnya. Baik buruk kehidupan dan masyarakat Bengkulu di luar sana akan sangat bergantung pada cara kita merawat tempat wisata.
Zefpron Saputra, Bengkulu.
Setiap pekan liburan datang, Bukit Kaba yang terletak di Curup, Rejang Lebong, Bengkulu selalu menjadi sasaran para wisatawan hiking. Bisa jadi anda adalah salah satu dari ratusan para pendaki (hiking) yang sering melakukan camping diatas gunung merapi aktif ini.
Di puncak gunung yang tersusun batuan dan jalan kerikil yang terjal sudah pasti memberi tantangan adrenalin buat anda. Namun disadari atau tidak, kehadiran anda dan wisatawan lainnya saat ini justru mendatangkan masalah baru, yakni sebaran sampah. Semoga anda bukan golongan penyampah Bukit Kaba.
Soalnya, sampah yang berserakan di Bukit Kaba bahkan sudah tampak sepanjang jalur lintas pendakian. Jika kondisi ini kita biarkan selama 5 tahun kedepan, bukan tidak mungkin Bukit Kaba menjadi bukit sampah. Bayangkan saja jika setiap wisatawan yang datang selalu membawa sampah plastik makanan yang tidak kurang dari 500 gram per orang.
Jika sudah begitu, anda jangan berharap dapat lagi menikmati keindahan sunset merah diatas gunung yang gersang itu, sebab bisa jadi dalam 5 tahun kedepan anda hanya akan menikmati pemandangan sampah yang membuat "polusi mata".
Sampah-sampah ini adalah sisa bungkus makanan, minuman, rokok dari para pendaki. Lebih didukung lagi dengan ketiadaan tempat sampah di lokasi ini, menyebabkan para penggiat alam bebas membuang sampah sembarangan.
Kepedulian untuk tidak menyampah di Bukit Kaba, tentunya akan sangat membantu pengembangan objek wisata Bengkulu ini. Bukit Kaba merupakan kawasan konservasi alam yang telah ditetapkan melalui SK Menhut No.166/KPTS-II/1998.
Luas Bukit Kaba bahkan saat ini telah mengalami penyusutan, dari semula 15.070 Ha tinggal 13.490 Ha lagi. Salah satu penyebabnya adalah ilegal loging. Jika kepedulian untuk membuang sampah saja sangat rendah maka melindungi Bukit Kaba dari aktifitas pembalakan juga akan jauh lebih minim.
Saat ini yang dibutuhkan adalah tersedianya tong sampah di atas Bukit Kaba. Baik masyarakat, dan pihak BKSDA perlu menginisiasi tempat sampah, sehingga mudah mengontrol penyebaran sampah tersebut. Tetapi yang paling penting adalah kepedulian masing-masing untuk tidak membuang sampah sembarangan, jika tidak maka anda tegolong "manusia penyampah".
Ingatlah falsafah para pendaki (hiking), take nothing but picture (jangan mengambil apapun kecuali gambar), leave nothing but foot print (jangan meninggalkan apapun kecuali tapak kaki atau jejak), serta kill nothing but time (jangan membunuh apapun kecuali waktu).