BENGKULU SELATAN, PB - Banyak indikator yang dijadikan ukuran bagi pemerintah untuk menentukan apakah sebuah keluarga masuk dalam kategori miskin atau tidak. Diantaranya adalah pendapatan keluarganya.
Baca juga: Program Kampung Sejahtera Harus Berkelanjutan
Pendapatan seorang Kepala Keluarga harus mencukupi kebutuhan satu Dolar per orang anggota keluarga dalam setiap harinya, jika tidak mencapai itu maka bisa dikategorikan keluarga tersebut masuk dalam kategori miskin.
Hal tersebut dijelaskan Penjabat Gubernur Bengkulu Suhajar Diantoro dalam sambutannya pada acara pencanangan kampung KB di Desa Kayu Ajaran Kecamatan Ulu Manna, Rabu (3/2/2016).
Dicontohkannya, jika di dalam sebuah keluarga itu ada empat orang, yakni Kepala Keluarga, istri dan dua orang anak maka pendapatannya paling tidak sebesar empat Dolar.
"Jika kita asumsikan satu Dolar itu Rp 14 ribu, maka dalam sehari pendapatannya paling tidak Rp 56 ribu. Itu minimal," ujar Suhajar.
Lanjutnya, ukuran rumah juga menjadi indikator penentuan keluarga miskin atau tidak. Dalam sebuah rumah, minimal setiap anggota keluarga memiliki ruang minimal delapan meter persegi perorang.
Seperti contoh di atas tadi, ada empat orang yang tinggal dalam sebuah rumah, maka luas minimal rumah tersebut 32 meter persegi. "Kalau empat orang itu standarnya rumah type 36," tandasnya.
Sebenarnya, lanjut Suhajar, masih banyak yang menjadi indikator untuk menentukan sebuah Keluarga atau rumah tangga dikategorikan miskin atau tidak. Misalnya jenis lantai dan dinding rumah, fasilitas MCK, pendidikan dan lainnya.
"Kita sama-sama berharap, dengan dicanangkannya kampung sejahtera ini, ke depannya tidak ada lagi penghasilan di bawah satu Dolar per orang dan tidak ada lagi pula ukuran rumah yang ukurannya di mempunyai ruang di bawah delapan meter perorang dalam sebuah rumah," tegas Suhajar. (Apdian Utama)