Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Puisi Buat Bung Rudi

Oleh Valentina Edellweiz Edwar


11986582_871996416187017_2221292717345828638_nBuat Bung Rudi

Suatu malam di sebuah kedai, enam manusia duduk melingkar
salah satu telpon bunyi, “kau pulang jam satu lagi?”
beberapa pertanyaan di ajukan lalu sampailah pada bung Rudi
“kemana kau kalau sekarang kusuruh pergi dengan kekasih?”
Palangkaraya! dirikan Republik ke empat. Azasnya Pancasila. Rakyatnya makmur, orangnya jujur-jujur.

Angin pantai cekikik, lima orang diam tanpa kutik, salah satunya memekik:
“Bung! Hiduplah lama dan bahagia. Sambil menulis puisi cinta. Nanti ketika kau renta, kau bisa cerita bahwa Republik kita diwujudkan dengan susah payah.”

Bengkulu, 9/2/2016

Willem Elsschot: Kaas-mu

Lantai dua rumahmu agaknya sesak
nyonya berjingkat dekat jendela, untuk sampai ke kamar mandi
dua anakmu; Jan dan Ida, lalu lalang seperti wisata ke luar angkasa

Honstra ternyata mengirim keju-keju tepat waktu
lalu kau mengusir anakmu dengan dua potong keju
menjelaskan dengan gugup itu milikmu

Waktu berjalan, kejumu tidak, Honstra datang sambil bawa kontrak;
“Bagaimana kejumu pak?”

Bengkulu, 2016

 
Hijrah

Dari Alabasta sampai ke Skypiea
ujarnya bangga saat cerita
daku hormat sambil nganga

tapi tunggu!
bukankah tak selalu jauh?

“jangan tantang Tuhan dengan tengadah saat berdoa.”
omel Nyai habis ibadah
daku turut; hendak berubah

Bengkulu, 2016