Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Rp 20 Miliar untuk Normalisasi Sungai Rupat

[caption id="attachment_14164" align="alignleft" width="300"]Ilustrasi Ilustrasi[/caption]

BENGKULU, PB - Ancaman banjir besar yang menghantui ribuan kepala keluarga di Kecamatan Sungai Serut diharapkan bisa diantisipasi. Guna mengantisipasi sejak dini, Pemerintah Kota tengah melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah yang telah ditempuh dalam penanganan banjir tersebut.

Baca juga: Penanganan Banjir Lebih Kepada Pencegahan dan Tanggul dan Pengerukan Sebagai Solusi Banjir

"Kita sudah minta kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) agar memikirkan banjir di saat panas. Jangan memikirkan banjir di saat hujan. Evaluasi dimana kekurangan penanganan banjir yang kita lakukan selama ini. Sehingga ketika banjir itu terjadi, kita sudah siap dengan solusi. Upaya pencegahan harus diutamakan," kata Sekretaris Daerah (Sesda) Kota Bengkulu, Marjon, baru-baru ini.

Ia menjelaskan, bilamana upaya pencegahan dinilai kurang berhasil, ia juga telah meminta kepada sejumlah instansi terkait untuk memikirkan langkah-langkah penyelamatan warga. Salah satunya adalah dengan menyiapkan titik-titik evakuasi dan sejumlah peralatan yang penting digunakan untuk menyelematkan warga.

"Titik evakuasi sudah kita siapkan di tempat-tempat yang strategis agar upaya menyelamatkan warga yang menjadi korban dapat segera dilakukan ketika banjir datang. Termasuk kebutuhan-kebutuhan pengungsian seperti posko-posko dan kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti bahan makan," ungkapnya.

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PU Kota Bengkulu, Nuryansyah, mengutarakan, sejumlah titik rawan banjir telah diinventarisir untuk ditangani pada tahun ini. Namun untuk penanganan warga yang tinggal di muara Sungai Bangkahulu, pihaknya masih menunggu koordinasi dengan pihak Pemda Provinsi.

"Kawasan Kelurahan Surabaya, Semarang, Rawa Makmur, Tanjung Agung dan Tanjung Jaya itu kawasannya memang lebih rendah daripada permukaan laut. Dilemanya disini. Muara itu perbaikannya kewenangan provinsi," ujarnya.

Pun bukan kewenangan Pemerintah Kota, lanjutnya, Dinas PU Kota Bengkulu tetap berupaya mengurangi resiko banjir besar dengan cara membuat folder-folder penampungan air di beberapa titik dinding Sungai Bangkahulu. "Termasuk di muara itu beberapa saluran air mereka kita keruk," tukasnya.

Penanganan banjir yang masuk pada wilayah Kota Bengkulu, tambah Nuryansyah, bakal diprioritaskan tuntas pada tahun ini. Misalnya, tutur dia, banjir yang kerap dialami oleh warga Pagar Dewa akibat luapan Sungai Rupat.

"Tahun ini penanganan Sungai Rupat akan diutamakan. Anggarannya sudah dikucurkan oleh pemerintah pusat dengan besaran sekitar Rp 20 miliar. Beberapa saluran air di rumah warga seperti di kawasan RT 37 Kelurahan Pagar Dewa akan kita perbaiki," demikian Nuryansyah. [RN]