BENGKULU, PB - Banyaknya pasien demam berdarah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu membuat direksi rumah sakit pertama milik Pemerintah Kota ini meningkatkan kewaspadaannya.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Virus Zika
"Sejauh ini virus Zika di Kota Bengkulu masih nihil. Dan kita harapkan mudah-mudahan tidak sampai masuk. Bagaimana pun kita tetap waspada. Apalagi musim hujan masih berlangsung," kata Direktur RSUD Kota Bengkulu, dr Lista Cherlyviera, Selasa (2/2/2016).
Gejala virus Zika serupa dengan demam berdarah seperti flu, radang mata, sakit pada persendian dan titik-titik merah pada kulit. Meski demikian, dari 14 pasien yang dirawat di RSUD Kota Bengkulu, tidak ada pasien yang mengidap virus yang pertama kali ditemukan di Uganda pada 1947 tersebut.
"Sepanjang Januari 2016, terdapat 14 pasien DBD yang kita rawat. Delapan diantaranya sudah pulang dalam keadaan sehat. Sementara enam orang lainnya masih di rawat. Penyebaran terbanyak ada di Gading Cempaka, Ratu Agung dan Selebar," ungkapnya.
Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melansir, terdapat lonjakan jumlah bayi cacat yang lahir di Amerika Selatan diduga karena virus Zika. Dengan keadaan tersebut, WHO mengeluarkan pernyataan darurat kesehatan internasional.
Dalam rilis tersebut disebutkan, lonjakan dalam kasus microchepaly atau kondisi bayi yang lahir dengan otak dan kepala yang kecil, kemungkinan ditularkan oleh virus Zika melalui nyamuk, kendati secara ilmiah tidak terbukti.
Sementara dalam Journal of the American Medical Association, Daniel R Lucey dan Lawrence O Gostin mengimbau kepada WHO agar segera membentuk komite darurat berisi pakar-pakar penyakit.
Dua ilmuwan pakar penyakit menular ini mengklaim vaksi virus Zika siap diuji dalam dua tahun, namun masih memerlukan waktu sekira sepuluh tahun sebelum hasil pengujuan ini diizinkan oleh pemerintah untuk diedarkan kepada masyarakat. [RN]