BENGKULU, PB - Senator Belia asal Provinsi Bengkulu, Riri Damayanti John Latief, menampung aspirasi tentang perlindungan perempuan dan anak. Aspirasi ini ditampung dari berbagai tokoh perempuan, aktifis sosial dan perwakilan media massa, baru-baru ini.
Baca juga : Harga Karet Anjlok, Riri Sambangi Petani
Dikatakan Ketua Dewan Pembina Cahaya Perempuan Women's Crisis Center (WCC) Bengkulu, Zumratul Aini, kasus pelecehan terhadap perempuan dan kekerasan terhadap anak cenderung meningkat setiap tahun.
"Pemerintah daerah harus lebih fokus dan serius mengatasi masalah ini. Kita sudah minta agar pemerintah menerbitkan regulasi yang mengatur sanksi lebih tegas terhadap pelaku pelecahan perempuan dan kekerasan anak. Regulasi itu harus mengakomodir kebijakan anggaran yang berpihak terhadap perempuan dan anak, namun belum ada respon," katanya dalam pertemuan yang digelar di Kantor DPD RI Perwakilan Bengkulu itu.
Sementara dikemukakan tokoh perempuan Provinsi Bengkulu Syafridawati Tjaja, diantara yang mengkhawatirkan yang banyak terjadi di Bumi Rafflesia ini adalah pernikahan anak di bawah umur dan incest.
Baca juga : Riri Damayanti Kunjungi Agrosari
"Kita membutuhkan rumah singgah yang mampu menampung seluruh perempuan korban pelecehan. Masalah-masalah ini ada baiknya kita kawal bersama agar bisa diakomodir oleh gubernur dan wakil gubernur baru," ucapnya.
Lain halnya diungkapkan Pimpinan Redaksi Pedoman Bengkulu, Agus Pranata. Menurutnya, maraknya kasus pelecehan terhadap perempuan dan kekerasan terhadap anak tidak terlepas dari buruknya tingkat kesejahteraan rakyat.
Baca juga : Neoliberalisme Dan Kekerasan Terhadap Perempuan
"Celakanya tingkat kesejahteraan rakyat di Bengkulu merupakan yang terburuk di Indonesia bagian barat. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan ekonomi neoliberalistik. Jalan keluar yang paling mungkin diambil untuk mengatasi hal ini adalah dengan memberikan pemberdayaan terhadap perempuan, terutama di pedalaman-pedalaman," ucapnya.
Riri Damayanti John Latief memberikan apresiasi terhadap berbagai saran dan masukan yang disampaikan oleh tokoh perempuan, aktifis sosial dan perwakilan media massa tersebut. Ia mengatakan akan menyampaikan berbagai aspirasi ini kepada pihak-pihak terkait, terutama kepada aparatur kementerian dan pejabat daerah.
Baca juga : Riri Damayanti: Pembangunan Daerah Perlu Prioritas
Sebagai senator termuda se Indonesia, Riri mengakui masih ada hal-hal tertentu yang harus ia pelajari, pahami dan kuasai agar setiap aspirasi yang masuk kepadanya dapat diperjuangkan secara konsisten dan konsekwen. Karenanya, pertemuan-pertemuan antara tokoh, aktifis sosial dan perwakilan media massa ini akan kembali dilaksanakan di kemudian hari. [RN]