[caption id="attachment_15094" align="alignleft" width="300"] Ilustrasi[/caption]
BENGKULU SELATAN, PB - Boleh percaya boleh tidak. Ada hal yang aneh terjadi di kantor Kesbangpol Bengkulu Selatan. Apa itu? Bel yang terdapat di ruang kerja Kepala yang kini ditempati oleh Siswanto sering bunyi sendiri, padahal tidak ada orang yang membunyikannya. Sehingga sering membuat suasana di kantor yang beralamat di Jl. M Taha Kecamatan Pasar Manna itu terasa agak sedikit seram.
Diceritakan oleh salah seorang pegawai Kesbangpol Harmoko. Peristiwa itu terjadi sejak tahun 2015 lalu. Namun intensitasnya tidak terlalu sering. Namun sekira awal Januari 2016 lalu intensitas kejadiannya meningkat dengan rata-rata perhari tiga sampai empat kali per hari.
"Tapi karena lah sering jadi kesannya biasa saja. Sebenarnya bukan hanya bel itu yang sering bunyi sendiri. Dulu waktu lagi sibuk-sibuk pilkada, kami kan piket dan menginap di kantor. Sekira jam 2 malam ada suara yang menggedor-gedor pintu. Anehnya pas kami buka pintu tidak ada orang. Aneh tapi nyata. Karena banyak kejadian-kejadian aneh itu kami di setiap ruangan di sini tempeli tulisan surat Ayat Qursi" tutur Harmoko.
Lain halnya dengan Erni, pegawai Kesbangpol ini juga sering tertipu dengan suara bel yang berbunyi sendiri itu.
"Kalau bel berbunyi itu kan tandanya pak Kepala manggil. Pas Saya masuk ruangan pak Kepala, dia ngomong tidak ada dia bunyikan bel. Bel itu bunyi sendiri dek. Tadi waktu adek wartawan baru duduk di ruangan sana tadi kan ada bunyi sekali," terang Erni.
Sementara itu Kepala Kesbangpol Bengkulu Selatan Siswanto membenarkan apa yang terjadi di Kantor tempatnya bekerja itu. Namun, Ia mengaku sudah terbiasa dengan keanehan-keanehan itu.
"Memang sering bunyi sendiri. Tidak jarang staff saya masuk ke ruangan. Mereka pikir saya panggil mereka, padahal tidak. Mungkin belnya korslet kali ya. Kok bisa-bisanya hidup sendiri," canda Siswanto.
Diceritakan Siswanto, kantor Kesbangpol saat ini merupakan bekas gedung Rumah Sakit yang pertama di Bengkulu Selatan. Namun kala itu namanya bukan rumah sakit, melainkan Dinas Kesehatan rakyat. Kemudian Gedung itu menjadi gedung Puskesmas M Taha. Selanjutnya pernah menjadi kantor Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan. Dan hingga kini kantor itu menjadi kantor Kesbangpol.
"Kalau gedung ini asset dinas kesehatan. Kesbangpol statusnya cuma pinjam pakai. Pertama kali dulunya rumah sakit di sini. Coba lihat ruangan-ruangannya ini kayak rumah sakit. Ruangannya banyak sampai ke belakang sana," pungkas Siswanto. (Apdian Utama)