BENGKULU, PB - Setiap orang pasti pernah mengalami masalah berat dalam hidupnya. Namun setiap orang berbeda-beda dalam menyikapi masalah tersebut. Tidak sedikit orang yang mengadu kepada Allah, yang dengan sikap menyalahkan, menilai seakan-akan Tuhan Yang Maha Esa membiarkan masalah tersebut terjadi.
Menurut seorang ulama Bengkulu, ustad Muhammad Al Ghazali, sikap menyalahkan Allah seakan-akan membiarkan sebuah masalah berat terjadi merupakan sikap yang keliru. Menurut dia, justru ketika masalah-masalah itu disandarkan kepada Allah, maka masalah yang berat akan terasa ringan.
"Sudah menjadi fitrah manusia akan mengalami masalah-masalah berat dalam hidup sampai-sampai seakan manusia itu tidak sanggup lagi untuk memikulnya. Tapi itulah hidup dan kehidupan kita. Segala sesuatu akan dipergilirkan. Ada masa senang dan ada masa susah. Ada masa tenang dan ada masa gelisah. Apa yang kita ingin tidak selamanya akan terwujud menjadi kenyataan," kata ustad Al Ghazali di Masjid Raya Baitul Izzah Padang Harapan Kota Bengkulu, Jum'at (5/2/2016).
Ia menjelaskan, Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah berkata, apabila ada sesuatu yang kita inginkan dan yang kita senangi tak terjadi, maka senangilah apa yang terjadi. Dalam artian, bila kita mengharapkan sesuatu untuk terjadi namun kenyataannya bertolak belakang dengan keinginan kita, maka sukailah apa yang terjadi itu.
"Ibarat roda, hidup akan senantiasa berputar, kadang berada di atas, kadang berada di bawah, kadang melalui jalan yang mulus, kadang melalui jalan berbatu yang terjal. Sebagai seorang mukmin, kita harus siap untuk mengadapi itu semua. Kita harus punya benteng yang kokoh untuk menghadapi setiap peristiwa, kejadian, musibah, kehilangan, maupun hal-hal yang tidak diharapkan," ujarnya.
Ia mengimbau agar manusia menjauhkan prasangka buruk kepada Allah. Menurutnya, bila manusia mampu senantiasa berfikiran positif terhadap Allah, maka pikiran tersebut akan menjadi senjata yang sangat ampu dalam menghadapi berbagai peristiwa kehidupan.
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan sesungguhnya kita semua adalah milik Allah dan kita semua akan berpulang kepada-Nya. Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya," ujar ustad Al Ghazali mengutip Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 155 hingga 157.
Menurutnya, cara paling ampuh dalam menghadapi masalah maupun musibah adalah mengembalikan semua masalah dan musibah tersebut kepada Allah. Sebab, Allah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Ia juga menyarankan agar manusia yang menghadapi masalah dan musibah agar mengambil hikmah dari musibah dan masalah tersebut, serta melakukan koreksi diri dengan semua apa yang dialami.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui," demikian ustad Al Ghazali mengutip Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 216 sembari menutup khutbahnya. [Zefpron Saputra]