BENGKULU, PB - Iri dan dengki merupakan penyakit hati yang bisa berpengaruh terhadap fisik manusia. Iri dengki merupakan sifat yang tercela yang pada akhirnya bisa menyebabkan penyesalan mendalam terhadap pelakunya.
"Yang menyengsarakan jiwa manusia adalah penyakit hasut yang disebabkan oleh rasa iri dan dengki. Dan pada waktu yang panjang, orang yang melakukan hal itu fisiknya bisa didera sakit bila tidak segera diobati. Derajatnya di mata masyarakat akan turun. Dia akan tersisih dan dibenci orang lain. Sementara sejelek-jelek manusia adalah orang yang mendapatkan kebencian dari orang lain," kata ustad Saiful Mukhlis dalam khutbahnya di Masjid Al-Furqan Kelurahan Penurunan, Jum'at (19/2/2016).
Ia menjelaskan, iri dengki terburuk adalah yang dilakukan oleh orang yang mengaku beriman namun mencela, memfitnah, mengghibah dan menyebarkan aib orang beriman lainnya. Sebab, ia mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad SAW, tidak sempurna iman seseorang sebelum ia mencintai saudaranya, sebagaimana ia mencintai diri sendiri.
"Rasulullah sudah berpesan, jangan kami saling gunjing, saling menghasut, menyebarkan aib. Jadilah hamba Allah yang saling bersaudara. Jauhilah sifat iri dengki ini karena itu akan memakan kebajikan sebagaimana api memakan kayu," tegasnya.
Lebih lanjut ustad Saiful menuturkan, iri dengki tidak hanya membahayakan pelakunya, namun juga membahayakan tatanan sosial dan pemerintahan. Menurutnya, rasa iri dengki bisa berdampak besar dan fatal bila menjalar kepada khalayak luas.
"Mari kita jaga diri kita dari penyakit hati ini. Jangan pernah termakan hasutan orang lain. Jangan iri dengan kekayaan orang lain, jangan benci dengan orang yang mendapatkan kehormatan dan kenikmatan, jangan iri hati dengan orang yang rela mendermakan hartanya di Jalan Allah, jangan senang terhadap musibah yang menimpa orang lain, baik menyangkut harta maupun kedudukannya," paparnya.
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu," sambungnya mengutip Al-Qur'an Surat Annisa ayat 32.
Dipenghujung khutbahnya, ia mengimbau kepada para jamaah yang dengan ikhlas dan rela menyerahkan seluruh perkaranya kepada Allah untuk tidak sama sekali menimbulkan kedengkian di tengah-tengah masyarakat.
"Tebarkanlah kebaikan, saling tolong menolong, hormat-menghormati, saling berkasih sayang, sehingga kita memperoleh kehidupan yang damai dan tentram dari Allah. Segera atasi bilamana kita melihat adanya gejala iri hati dan dengki di tengah-tengah masyarakat agar hidup dan kehidupan kita tidak menjadi rusak karenanya," tutup ustad Saiful. [RN]