BENGKULU SELATAN, PB - Selama kurun dua bulan terakhir, harga Tandan Buah Segar (TB) kelapa sawit mengalami trend kenaikan. Meski besaran kenaikannya tidak begitu signifikan, namun kurva kenaikannya terus mengalami peningkatan.
Baca juga: Tanpa Industri Hilir, Harga Sawit Sulit Naik dan Jamur Sawit, Penyambung Hidup Para Ibu Nanjungan
Pada akhir tahun 2015 lalu, harga TBS berada dikisaran dibawah Rp 1.000 di pabrik lokal. Sedangkan di level petani harga sawit antara Rp 700 sampai Rp 800. Namun, memasuki tahun 2016 harga sawit terus merangkak naik secara perlahan. Terakhir pada Rabu (14/2/2016) harga TBS di pabrik mencapai Rp 1200 per Kilogram (Kg).
Diungkapkan Humas PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL) Adius Safari dalam tempo kurang dari sebulan terakhir kenaikan harga TBS mencapai Rp 100/Kg. Berdasarkan perbandingan harga pada tanggal 22/1/2016 harga TBS di PT BSL sebesar Rp 1.100, pada tanggal 28/1/2016 kembali naik menjadi Rp 1.120, Memasuki bulan Februari 2016 harga TBS kembali naik di posisi Rp 1.140, tanggal 4/2//2016 naik ke Rp 1.160, selang jarak satu hari pada tanggal 5/2/2016 melonja ke posisi Rp 1.180 dan terakhir pada tanggal 13/2/2016 harga TBS tembus di angka Rp.1200.
"Dari tanggal 13/2/2016 hingga hari ini (17/2/2016) harga tetap di posisi Rp 1200/Kg. Naiknya itu memang tidak banyak, rata-rata mengalami kenaikan Rp 20. Namun dalam tempo kurang dari satu bulan sudah mengalami lima kali kenaikan. Adanya kenaikan harga CPO dunia mendorong terjadinya kenaikan harga TBS. Kalau harga di pabrik Rp 1200, paling tidak di tingkat petani saat ini sudah mencapai Rp 1000/Kg," jelas Adius Safari.
PT BSL adalah salah satu peursahaan pabrik CPO di Bengkulu Selatan dengan kapasitas produksi 30 ton per jam. Saat ini, menurut Adius rata-rata jumlah TBS yang masuk ke pabrik berkisar 400 sampai 500 ton perhari. Mayoritas TBS yang masuk ke PT BSL dari Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur, namun juga ada dari Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara.
"Kalau saat ini jumlah TBS yang masuk masih normal. Diperkirakan hingga bulan September nanti buah dalam posisi baik dan meningkat produksinya. Namun setelah itu biasanya mengalami track atau sawit buahnya kurang. Kalau lagi track itu biasanya buah yang masuk sedikit. Biasanya sekitar 300 ton/hari dari yang biasanya 400 sampai 500 ton/hari." tandasnya. (Apdian Utama)