BENGKULU, PB - Wakil Wali Kota Patriana Sosialinda mengunjungi pasien demam berdarah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu. Kunjungan ini ia lakukan bersama tim Komisi IX DPR-RI. Dalam kunjungan ini ia menyapa, memotivasi dan memberikan saran hidup sehat kepada korban demam berdarah.
Baca juga: Pasien DBD Bisa Langsung ke IGD dan Seluruh Siswa Sekolah Menjadi Jumantik
"Fogging sebenarnya tidak terlalu efektif untuk memberantas nyamuk demam berdarah. Pada kasus tertentu, fogging justru membuat nyamuk tersebut kebal. Yang jauh lebih efektif adalah pemberantasan jentik nyamuk. Dan ini harus dimulai dengan memeriksa seluruh genangan air disekitar rumah kita," kata Wakil Wali Kota atas permintaan fogging yang diajukan oleh salah satu pasien, Jum'at (19/2/2016).
Seluruh korban demam berdarah yang dikunjungi oleh Wakil Wali Kota tampak senang dengan kehadiran kepala daerah perempuan pertama di Kota Bengkulu tersebut. Keramahan, kasih sayang dan pengertian yang ditunjukkan Wakil Wali Kota menjadi obat tersendiri yang membuat pasien demam berdarah terhibur.
"Sebenarnya rumah saya bersih. Setiap hari saya sapu. Tapi tetap saja anak saya kena demam berdarah. Awalnya saya kira demam biasa. Sempat saya bawa ke dokter. Katanya demam biasa. Setelah diperiksa ke labor, ternyata hasilnya positif DBD. Makanya langsung kami bawa ke rumah sakit," ujar Yanti (28), warga Kelurahan Kebun Tebeng saat dijumpai di RSUD Kota Bengkulu.
Dengan adanya kunjungan Wakil Wali Kota, ujar ibu dari Anisa (7) ini, dia menjadi tahu bahwa jentik nyamuk demam berdarah tidak dilahirkan dari daerah yang kotor, namun juga dari tempat yang bersih seperti dispenser maupun air sumur.
"Jadi memang kita tidak boleh membiarkan ada genangan air di lingkungan rumah. Karena jentik nyamuk itu perkembangannya cepat. Apalagi ternyata nyamuk ini ada di air yang bersih seperti dispenser atau sumur, jadi harus waspada," jelasnya persis seperti yang dikatakan Wakil Wali Kota.
Ketidakefektifan pelaksanaan fogging tersebut juga dirasakan oleh Chika (20), warga Sukamerindu. Chika merupakan kakak kandung dari Raya (9), pasien demam berdarah. Meski di daerahnya pernah dilakukan fogging, namun adiknya tetap terkena virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu.
"Tetangga kami sempat kritis karena demam berdarah. Pernah difogging, tapi tetap saja adik saya kena. Sebelumnya adik saya sempat demam tinggi, makan apapun muntah. Perutnya juga selalu mual. Begitu dibawa kerumah sakit, dicek, ternyata trombositnya turun. Besoknya dia dikatakan kena DBD," tuturnya.
Sementara tim Komisi IX DPR-RI sempat mengunjungi beberapa lokasi di RSUD Kota Bengkulu. Anggota DPR RI Elva Hartati, mengaku kagum dengan perkembangan rumah sakit pertama di Kota Bengkulu ini. Ia berkomitmen untuk membantu anggaran pengembangan RSUD Kota Bengkulu. [Rizky Febrianty]