BENGKULU, PB - Wakil Ketua II DPRD Kota Bengkulu, Yudi Darmawansyah, menyatakan siap untuk ikut serta dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) tahun 2018 mendatang. Mantan politisi PDIP yang sekarang bergabung menjadi anggota Parta Gerindra ini pun siap bilamana konstitusi mewajibkan ia mundur sebagai pimpinan dewan ketika mencalon.
Baca juga : Soal Nyalon Wali Kota, Dua Pejabat Kota Belum Bersedia
"Kalau memang partai mengamanahkan dan memberikan tugas agar saya tampil sebagai kandidat Wali Kota saya siap. Toh, saya duduk sebagai pimpinan dewan ini karena rekomendasi partai juga. Sekalipun harus mundur sebagai pimpinan dewan saya siap," katanya saat diwawancarai di Sekretariat DPRD Kota Bengkulu, Kamis (25/2/2016).
Pria yang senantiasa tampil dengan kemeja rapi ini menjelaskan, menjadi seorang calon Wali Kota tidak mudah. Menurut dia, selain finansial, rakyat juga mempertimbangkan profil setiap kandidat yang dinilai betul-betul layak untuk memimpin.
Baca juga : Yudi Darmawansyah, Dari Rakyat untuk Rakyat
"Beberapa orang tokoh masyarakat sesepuh di kota ini meminta saya untuk maju. Begitu juga banyak warga yang mendorong saya agar menjadi Wali Kota. Namun semua kan butuh proses. Dari mulai pendafaran, kemudian soal perahu yang digunakan, semuanya perlu kajian," ujarnya.
Sementara, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bengkulu, Asmawar Arfan mengatakan, usulan yang muncul dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra se Kota Bengkulu, dua nama dinilai layak untuk tampil sebagai kandidat Wali Kota. Diantaranya Sutardi dan Yudi Darmawansyah.
Pasalnya, keduanya dinilai telah terbukti diberikan amanat oleh rakyat sebagai anggota dewan. Baik Sutardi maupun Yudi telah sama-sama menjabat sebagai wakil rakyat dalam beberapa kali periode jabatan.
Yudi Darmawansyah sendiri pernah berupaya untuk tampil sebagai kandidat Wali Kota pada Pilwakot 2012 yang lalu. Namun PDIP memberikan rekomendasi kepada Emilia Puspita. Karena alasan politik, Yudi mengundurkan diri dari DPRD Kota Bengkulu periode jabatan 2009-2014. [RN]