JAKARTA, PB - Anggota Komisi III DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad merasa prihatin dengan kebakaran yang melanda Rumah Tahanan Negara (Rutan ) Klas II B yang di Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, tadi malam. Menurutnya, insiden tersebut terjadi karena minimnya jumlah pegawai yang menjaga rutan tersebut.
"Kita jangan hanya salahkan Depkumham, kalau saya melihat masalah utama di LP adalah tidak sebandingnya jumlah warga binaan dengan jumlah pegawai lapas. Info yang saya dapat secara nasional saat ini 1 pegawai lapas harus mengawasi sektar 55 warga binaan, tentu tidak akan cukup," kata dia kepada wartawan, Sabtu (26/3/2016).
Padahal jumlah warga binaan kasus narkoba terus membludak. Jumlah tahanan untuk kasus ini secara nasional mencapai 29,34 persen dari total warga binaan yang jumlahnya 173 ribu lebih.
Lebih lanjut, ia menerangkan, di beberapa daerah, seperti Kabupaten Bogor, karena ada LP Cibinong yang baru dan LP Gunung Sindur satu regu. Pegawai penjaga yang tadinya terdiri dari 15 orang sekarang hanya 9 orang karena sebagian di alihkan ke LP-LP baru tersebut.
Hal serupa tak jauh beda dengan LP Anak Bandung yang jumlahnya 189 orang dengan jumlah penjaga 12 orang yang dibagi menjadi 4 regu. Satu regunya beranggota 3 orang untuk menjaga keamanan.
"Ini bahaya sekali, bisa jadi tragedi LP Bengkulu kembali terulang disini," tegasnya.
Ia menilai, satu-satunya jalan untuk mengantisipasi hal ini adalah penambahan signifikan jumlah pegawai LP. Setidaknya quota jumlah pegawai 1 berbanding 25 orang. Sehingga pengawasan bisa efektif.
"Menpan RB harus buat kebijakan khusus soal LP, sebab jika terus dibiarkan maka LP justru akan menjadi surga bagi pecandu narkoba," tandasnya.
Baca juga: Pembakaran Rutan, Dirjen Pas: Tindak Tegas Pihak Terlibat
Hal yang tak jauh beda disampaikan Dirjen Pas I Wayan K. Dusak. Dia mengatakan tahanan sebanyak 259 warga binaan di Rutan Bengkulu hanya dijaga oleh 4 petugas. Hal ini lah yang membuat petugas kewalahan saat para tahanan mengamuk.
"Selain itu, hunian di Rutan sekarang ini sudah berlebihan. Petugas jaga hanya empat untuk mengawasi 259 warga binaan," kata dia. [GP]