BENGKULU, PB - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu tengah merancang Pasar Barukoto I sebagai ikon wisata baru di kawasan Kampung Cina. Sebelumnya di kawasan itu telah terdapat Benteng Malborough, Tugu Thomas Parr, Tapak Padri View Tower dan Gedung Daerah.
Baca : Dewan Setuju Pohon Tua di Pasar Barukoto I Dipangkas
Kepala Disperindag Kota Bengkulu, Erwan Syafrial, mengatakan, Pasar Barukoto I akan diorientasikan sebagai lokasi wisata. Dalam rancangannya, pasar tersebut akan dibangun setinggi lima lantai hingga panorama alam kawasan Kampung Cina dan Tapak Padri hingga lautan Samudera Hindia dapat terlihat dari ketinggian.
"Lantai satu akan menjadi sentral penjualan cendera mata, lantai dua sentral penjualan sandang, lantai tiga kuliner, lantai empat dan lima sebagai hotel. Penghuni hotel bisa menikmati pemandangan indah dari hotel ini," kata Erwan kepada Pedoman Bengkulu, Kamis (3/3/2016).
Ia menjelaskan, konsep revitalisasi Pasar Barukoto I ini mengadopsi sistem one stop shopping atau berbelanja bermacam-macam di satu tempat. Anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi ini memakan anggaran sekira Rp 10 miliar.
Baca : Revitalisasi Pasar Tuai Pro dan Kontra
"Kita hanya diminta untuk menyiapkan tempat yang lahannya milik pemerintah dan tempat itu memang difungsikan sebagai pasar. Kalau mengandalkan APBD Kota Bengkulu memang kita belum mampu karenanya kita akan mencoba mengakses dana Tugas Pembantuan yang berasal dari APBN," ucapnya.
Sementara untuk Pasar Minggu dan Pasar Panorama, lanjut Erwan, pihaknya juga tengah menyiapkan konsep perbaikan. Konsep ini, katanya, juga akan diusulkan dapat diakomodir dalam dana Tugas Pembantuan yang berasal dari APBN.
Baca : Dewan Setuju Revitalisasi Pasar Rakyat, Tapi…
"Semua pasar kita memang belum tersentuh peremajaan. Termasuk Pasar Pagar Dewa dan Pasar Tanjung Gumilang di Bentiring. Tapi kalau Pasar Pagar Dewa dan Pasar Tanjung Gumilang ini tidak mengandalkan dana Tugas Pembantuan yang berasal dari APBN. Melainkan dari DAK (Dana Alokasi Khusus). Karena luasnya tidak sebesar pasar-pasar induk," demikian Erwan. [RN]