BENGKULU, PB - Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) baru-baru ini menyebutkan bahwa Bengkulu berada diurutan ke 6 dari 34 provinsi di Indonesia tertinggi angka pernikahan dibawah usia 21 tahun. Pernikahan tersebut dinilai dapat menghambat usia produktif perempuan dan menggangu kesehatan reproduksinya.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maryana melalui Kasubbid Bina Keluarga Remaja (BKR) Corien Akwari mengatakan hal tersebut telah melanda para remaja yang jumlahnya mencapai 30 persen dari jumlah penduduk Bengkulu.
"Selain pernikahan muda tersebut, survei ini juga terungkap adanya permasalahan remaja lainnya yaitu seks bebas, Napza, Incest dan LGBT," katanya saat ditemui dikantor BKKBN di Jl. Padang Harapan, Kota Bengkulu, Selasa (22/3/2016).
Tujuan umum dari penyelenggaraan SDKI guna mengumpulkan informasi mengenai kesehatan ibu dan anak, prevalensi imunisasi, kesehatan reproduksi, prevalensi KB, serta pengetahuan tentang AIDS dan Penyakit Menular Seksual (PMS) lainnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, BKKBN berencana mengajak para remaja untuk berpartisipasi dalam kegiatan Generasi Berencana (GenRe). Program GenRe rencananya akan melibatkan para remaja dan mahasiswa agar memiliki pengetahuan, sikap dan prilaku yang positif dalam pengembangan diri.
"Kami sedang menyiapkan kegiatan pemilihan duta remaja dan duta mahasiswa GenRe tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2016. Temanya adalah Genre to Indonesia melalui Revolusi Mental," kata Corien.
Kegiatan yang direncanakan pelaksanaannya pada hari Kamis hingga Minggu tanggal 24-27 Maret 2016 tersebut, bertempat di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Bencoolen Mall dan Lokasi Outbond Jenggalu Adventure Camp (JAC) Kota Bengkulu.
"Ini menjadi upaya untuk mengembangkan citra positif generasi masa depan melalui figur Duta Remaja dan Duta Mahasiswa GenRe. Tujuan lainnya agar generasi memiliki prestasi, daya juang dan semangat sukses bersama bagi para duta untuk selalu membagi dan membangun lingkungan yang postif," ungkap Corien.
Ketua Panitia Kegiatan Duta GenRe Andeka mengungkapkan peserta duta akan diikuti oleh 50 perwakilan yang terdiri dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu.
"Pelaksanaan kegiatan tersebut dilatar belakangi meningkatnya jumlah remaja usia 10-24 tahun yang telah mencapai 66,0 juta jiwa senasional. Karena itu, pengembangan usia remaja menjadi perhatian penting pemerintah karena potensinya perlu pengelolaan terencana, sistematis dan terstruktur agar bermanfaat dimasa depan," tutupnya. [Zefpron Saputra]