BENGKULU, PB - Pawai dan pagelaran seni budaya dalam rangkaian HUT Kota Bengkulu ke 297 akan tersaji berbeda dari tahun sebelumnya. Seluruh etnis yang ada di Kota Bengkulu akan tampil dengan kostum daerah kebanggaan masing-masing. Etnis Tionghoa pun akan mengambil barisan pada parade pawai budaya. Diperkirakan ribuan masyarakat akan terlibat dalam kegiatan ini.
Baca juga : Bengkulu Tempo Doloe Dijadikan Festival Tahunan dan Festival Bengkulu ‘Tempoe Doeloe’ Harus Tingkatkan Wisatawan
"Tema Teringek Bengkulu Nang Lamo untuk mengingatkan kita untuk membangun budaya lama,” kata Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bengkulu Tony Elfian.
Pawai dan pagelaran seni budaya fenomenal ini akan berlangsung sejak pukul 14.00 WIB hingga malam harinya pada 12 Maret 2016. Menjadi sangat spesial karena selain pawai budaya yang diikuti 15 etnis yang ada di Kota Bengkulu juga akan ada barisan sepeda ontel tempo dulu, barisan delman atau dokar hingga barisan gerobak sapi. Delman dan gerobak sapi merupakan kendaraan transportasi di Kota Bengkulu zaman dulu.
Masih menurut Tony, pagelaran seni budaya akan berlangsung pada pukul 19.30 WIB selama dua hari yakni 12-13 Maret 2016. Setiap peserta seni budaya akan menampilkan atraksi selama 10 hingga 15 menit. Sedangkan untuk 13 Maret malam akan digelar drama teaterikal “Panggung Bangsawan Ratu Samban” dari komunitas seni Bengkulu. Semua pagelaran seni budaya ini akan tampil di panggung lapangan view tower.
“Kita harapkan dengan adanya ini bisa merekatkan tali silahturahmi antar suku dan etnis yang ada,” ujarnya.
Pawai budaya ini akan dimulai di jalur II Jalan S Parman Padang Jati. Pawai ini dibuka untuk umum dan tanpa dipungut bayaran. Masyarakat yang hendak berpartisipasi bisa langsung mendaftar ke panitia dengan sekretariat dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kota Bengkulu. [rudra/rls/bis]