Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Dibangun Rp 11 Miliar, Stadion Manna Jadi Tempat Mesum

12822043_1057299401002247_194903149_n 12835006_1057299577668896_1523133397_n Dirwan saat meninjau Stadion Bengkulu Selatan










BENGKULU SELATAN, PB - Bangunan megah stadion kebanggaan masyarakat Bengkulu Selatan hingga saat ini tidak berfungsi. Karena tidak difungsikan, saat ini kondisi bangunan tersebut sudah rusak parah. Bahkan bangunan itu sering dijadikan tempat anak muda mabuk komix hingga untuk tempat mesum. Padahal dana yang dikucurkan untuk bangunan ini mencapai Rp 11 Miliar.


Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud mengecek stadion yang terletak di kawasan Padang Panjang Manna sangat terkejut saat melihat kondisi stadion yang dibangun pada 2012 ini. Pasalnya, bangunan yang ada sudah rusak parah. Kaca-kaca semuanya pecah, pintu dan jendela rusak, serta lantainya pun sudah berlubang.


"Kalau ini dimanfaatkan, tentunya tidak akan separah ini rusaknya. Selain itu yang menjadi pertanyaan kita, kok baru dibangun tahun 2012 kondisi lantainya sudah rusak parah. Saya pikir ini ada yang salah dengan proyek pembangunan ini," jelas Dirwan, Jumat (11/3/2016).


Mendapati banyaknya bekas bungkus komix di lokasi tersebut, Ketua DPD Perindo ini mengingatkan kepada anak-anak muda di Bengkulu selatan agar tidak mengkonsumsi komix, alkohol dan menajuhi Narkoba serta pergaulan bebas.


Sebagai langkah awal mengaktifkan stadion itu, bupati akan memerintahkan staf dan pegawai di Sekretariat daerah melakukan gotong royong membersihkan stadion pada kegiatan Jumat Bersih.


Untuk diketahui, sejak dibangun tahun 2012 lalu, stadion tersebut baru dipakai sebanyak satu kali pada acara pertandingan sepak bola yang digelar oleh Persatuan Sepak Bola Manna (Persiman). Anehnya lagi, hingga saat ini stadion itu belum diresmikan. Bahkan beredar informasi bahwa stadion itu juga belum masuk dalam catatan aset daerah.


"Kalau memang betul, ini ada apa? Saya pinta kepada inspektorat dan tim teknis untuk mengkaji hal ini," tutup Dirwan. (Apdian Utama)