BENGKULU, PB - Upaya Pemerintah Kota Bengkulu dalam rangka meningkatkan jumlah partisipasi sekolah dan menekan angka anak putus sekolah terus diperjuangkan, selain pemberian bantuan beasiswa, alat sekolah, dan juga sarana pendidikan lainnya, Pemerintah menargetkan tidak ada lagi anak putus sekolah atau nol persen angka putus sekolah kedepannya.
Meskipun jumlah anak-anak yang putus sekolah di Kota Bengkulu mengalami penurunan berdasarkan data terhimpun di lapangan, yakni untuk tingkat SD 12 Orang, SMP 9 orang, SMA/SMK 6 orang , namun Pemerintah Kota tetap mengupayakan kelulusannya.
Melalui Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kota Bengkulu, pemerintah terus melakukan pendataan dan pendampingan terhadap anak-anak putus sekolah. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu Rosmayetti saat di temui di Hotel Rafles City.
"Diknas juga sudah turun langsung kelapangan, beberapa orang yang putus sekolah itu memang tidak mau melanjutkan lagi. Mereka sudah kita bujuk, dekati orang tua dan memang tidak mau melanjutkan. Meski demikian Diknas mengupayakan mereka mengikuti ujian paket," katanya, Rabu (23/3/2016).
Untuk siswa SMA atau sederajat yang putus sekolah telah disediakan ujian paket C tahun ini. Pihaknya mengaku, sudah mempersiapkan dokumen dari 6 bulan sebelumnya.
"Diknas masukkan di paket tahun 2017. Walaupun mereka tidak sekolah setidaknya ada ijazah. Ketika mereka ingin melanjutkan tidak kesulitan untuk mereka," ungkap Rosmayetti.
Ia berharap dengan program jemput bola tersebut tidak ada lagi anak-anak di Kota Bengkulu yang tidak memiliki ijazah Sekolah Dasar (SD), ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK). Diknas sudah menyampaikan kepada seluruh SKPD di Kecamatan maupun Keluurahan untuk menginformasikan, apabila ada anak-anak yang putus sekolah terlebih karena faktor biaya maka Pemerintah Kota akan melakukan pendampingan dan memberikan bantuan.
Anak-anak ini ketika lulus nantinya akan kita fasilitasi untuk naik ke jenjang berikutnya, sambungnya, hal tersebut menjadi himbauan dari Diknas Kota Bengkulu, selagi masih ada yang mau ujian maka akan difasilitasi dan dukung.
"Sekalipun ada yang di dalam tahanan Lapas kita tetap izinkan untuk mengikuti ujian, karena mereka punya hak memperoleh perlindungan dan pendidikan. Kepada rekan media, masyarakat serta pihak terkait apabila ada anak yang putus sekolah mohon di informasikan kepada Diknas Kota Bengkulu agar tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah di Kota Bengkulu ini," tutupnya. [Zefpron Saputra]