BENGKULU, PB - Penyakit jantung, stroke dan penyakit penyumbatan pembuluh darah (periferal arterial) merupakan penyakit yang mematikan yang jumlahnya terus bertambah setiap tahunnya. Penyakit ini banyak disebabkan pola hidup yang kurang sehat.
Baca juga: Bengkuluku Sehat, Senam Rutin Digiatkan dan Seluruh Puskesmas Ditargetkan Terakreditasi
Faktor-faktor pemicu serangan jantung ialah rokok, makanan berkolestrol tinggi, kurang gerak, malas berolahraga, stres dan kurang istirahat. Menurut hasil survei Sample Registration Survei 2014 yang dirilis Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), penyakit stroke, jantung dan pembuluh darah menjadi penyakit nomor wahid yang mematikan di Indonesia.
Karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu memberikan perhatian khusus pada penyakit tidak menular tersebut karena angka penyebab kematiannya cukup tinggi, bahkan katanya, di dunia juga penyakit jantung menajdi penyebab pembunuh 5 besar.
"Kota Bengkulu juga terjadi perubahan pola penyakit. Bukan hanya penyakit menular seperti DBD yang banyak memakan korban, namun juga penyakit tidak menular seperti penyakit jantung menjadi penyebab kematian yang cukup tinggi. " kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Herwan Antony saat ditemui pada Soft Opening IGD Perawatan Kelas III dan VIP RSUD Kota Bengkulu, Kamis (17/3/2016).
Sebagai langkah mengurangi resiko kematian penyakit jantung tersebut, Dinkes Kota Bengkulu telah mecanangkan kerjasama bersama Puskesmas yang ada di Kota Bengkulu.
"Akan kita kembangkan program jejaring antara dokter puskesmas dengan rumah sakit dan perhimpunan dokter spesialis jantung. Sosialisasi, seminar dan Workshopnya sudah kita lakukan. Nanti direncanakan penandatanganan MOU dalam rangka membangun pola hidup sehat," ungkapnya.
Pemberian pertolongan pertama di Puskesman kepada penderita jantung ini sangatlah penting. Sebab, keterlambatan penangan akan menyebabkan tingginya resiko kematian penderita.
"Kita harapkan kepada masyarakat agar menjaga pola hidup sehat, tidak merokok, pola makan yang tidak sehat ditinggalkan, serta lakukan aktivitas fisik yang mendukung. Kita usahakan mengupayakan untuk mencegah sedini mungkin dengan cara mengukur tensi darah, upayakan agar selalu dalam posisi normal. Konsumsilah bahan makanan yang tidak beralkohol dan mengandung kadar garam yang tinggi," jelasnya.
Meskipun persentase penderita sakit jantung di Kota Bengkulu masih kecil, namun menjadi penyebab kematian 3 besar. Karena itu, Herwan Antony mengatakan bila selama ini pelayanan jantung belum menjadi pelayanan khusus oleh karena itu akan kita tingkatkan upaya promosi, pencegahan dan penanggulangan dini serta penanganan kegawat daruratan penyakit jantung.
"Apa yang harus dilakukan, bagaimana komunikasi dengan dokter spesialis jantung. Akan diintegrasikan dengan jemput sakit warga. Mudah-mudahan tahun ini sudah kita mulai. Jadi masyarakat jangan ragu untuk membawa ke puskesmas dulu," ungkapnya.
Ia juga menyambut positif komitmen Pemerintah Kota Bengkulu untuk mengembangkan fasilitas Puskesmas yang ada di Kota Bengkulu menjadi tempat rawat inap, sehingga pengembangan pelayanan kesehatan kedepannya akan lebih dekat dengan masyarakat, serta mendukung pelayanan kesehatan kota yang lebih baik. [Zefpron Saputra]