BENGKULU, PB - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) Kota Bengkulu memastikan akan memulai langkah penataan Pegadang Kaki Lima (PKL) pada tahun 2016 ini. Pada awalnya, penataan akan dilakukan terhadap PKL yang berada di kawasan Tapak Padri.
Baca juga : Penertiban PKL, Kedepankan Otak Ketimbang Otot
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bengkulu, Eddyson, mengatakan, penataan ini dilakukan dengan cara memberikan bantuan tenda dan terpal yang seragam terhadap para PKL. Dengan keseragaman dan keberaturan, diharapkan lokasi wisata menjadi lebih menarik untuk dikunjungi.
"PKL yang akan kita akomodir adalah mereka yang menjual berbagaimacam kuliner. Bantuannya dalam bentuk terpal, payung dan lain-lain. Anggarannya dari Kementerian Koperasi sudah ada Rp 400 juta," kata Eddyson kepada Pedoman Bengkulu, Senin (14/3/2016).
Pun demikian, Eddyson menegaskan, bantuan dari Kementerian Koperasi tersebut hanya bersifat stimulan atau rangsangan. Ia menuturkan, penataan yang lebih kongkrit akan dilaksanakan setelah adanya regulasi yang lebih jelas mengatur perihal penataan PKL ini.
Baca juga : Perda PKL Ayomi Pedagang Kecil
"Untuk bantuan awal dari kementerian ini mungkin baru bisa mengakomodir sekitar 50 PKL. Karena ini memang hanya pancingan. Ke depan bisa menggunakan APBD kita sendiri atau menggunakan dana sosial bekerjasama dengan pihak swasta seperti perusahaan-perusahaan makanan dan minuman," paparnya.
Bila program ini berhasil, tambah Eddyson, maka seluruh PKL di Kota Bengkulu akan disentralisir di seluruh kawasan objek-objek wisata yang ada. Ia pun mengharapkan adanya dukungan dari segenap warga masyarakat untuk berhasilnya program penataan PKL ini.
Baca juga : Soal Sampah dan Titik Berjualan, PKL Pantai Panjang Ditegur
"Kalau sekarang harus diakui bahwa penataan PKL kita yang ada di objek-objek wisata itu masih semerawut. Nanti kita lihat bagaimana penataan di Tapak Padri. Kalau berhasil, semua PKL akan ditata sebagaimana di kawasan Tapak Padri itu setelah ditata. Sehingga orang luar enak ketika mengunjungi objek-objek wisata kita," demikian Eddyson. [RN]