BENGKULU, PB - Setelah mengungjungi Rutan Malabero, Dirjen Pemasyarakatan (Pas) I Wayan Ketut Dusak mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bentiring, Kota Bengkulu, Minggu (27/03/2016).Kedatanganya tersebut terkait insiden terbakarnya Rutan Malboro Bengkulu yang menyebabkan lima orang tahanan tewas terbakar. (Baca juga: Pembakaran Rutan, Dirjen Pas: Sanksi Tegas Yang Terlibat)
"Setiap peristiwa harus ditindak lanjuti. Untuk melihat apa sih yang menjadi kendala sehingga bisa terjadi hal tersebut. Apa yang perlu kita evaluasi menyangkut masalah sistem, kebijakan dan sebagainya," ujar Wayan.
Untuk meningkatkan pengawasan di Lembaga Pemasyarakatan (LP), Wayan berjanji akan ada penambahan pengamanan seperti penambahan petugas, CCTV dan alat-alat pendukung keamanan lainnya yang menjadi pedoman mengenai penjagaan Lapas dan Rutan. (Baca juga: 1 Sipir Jaga 55 Tahanan)
"Nantinya kita akan jadikan acuan bagai mana menjaga Lapas dan Rutan," jelasnya.
Terkait terbakarnya Rutan Malboro Bengkulu, lanjutnya, pihaknya akan terus menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran yang telah memakan korban.
"Kita akan terus selidiki penyebab pasti kebakaran Rutan Malboro Bengkulu ini," tutupnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad merasa prihatin dengan kebakaran yang melanda Rumah Tahanan Negara (Rutan ) Klas II B di Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Menurutnya, insiden tersebut terjadi karena minimnya jumlah pegawai yang menjaga Rutan tersebut.
Saat ini menurut data nasional 1 Sipir mengawasi 55 tahanan. Idealnya, kuota jumlah pegawai 1 berbanding 25 orang sehingga pengawasan bisa efektif. [Siregar]
