BENGKULU, PB - Sejumlah tokoh masyarakat sekaligus kepala daerah memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya Pemerintah Kota Bengkulu dalam membangun sektor pariwisata. Salah satu kegiatan yang dibanggakan oleh mereka adalah dicanangkannya Festival Bengkulu Tempo Dulu sebagai kegiatan rutin tahunan.
Baca juga : Pesona Bengkulu Tempo Dulu di Kampung Tiongha, Beragam Etnis dan Suku Menyatu di Festival Bengkulu Tempo Dulu dan Bengkuluku Doeloe, Bengkuluku Satoe
Sebagaimana diungkapkan Wakil Ketua DPRD Provinsi Edison Simbolon, Wakil Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi dan Wakil Bupati Seluma Suparto dalam kegiatan pagelaran seni budaya tempo dulu yang mengangkat tema 'Teringek Nang Lamo" yang digelar di Kampung Tionghoa, Sabtu (12/3/2016).
Edison mengatakan, Indonesia didirikan atas dasar Empat Pilar Kebangsaan. Keempatnya itu adalah Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bengkulu adalah wujud Bhineka Tunggal Ika.
"Saya sampaikan selamat ulang tahun Kota Bengkulu ke-297. Saya selaku ketua dewan provinsi memberikan apresiasi atas kegiatan malam ini. Semoga diusianya yang bertambah tua, Kota Bengkulu semakin sukses dan damai," ucapnya.
Sementara Wakil Bupati Seluma, Gusnan Mulyadi, mengutarakan, pembangunan kebudayaan adalah modal utama untuk menjadikan Bengkulu sebagai tujuan utama pariwisata di Indonesia. Karena ia bersyukur dengan apa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota dalam Festival Bengkulu Tempo Dulu.
"Ke depan kita mudah-mudahan kita bisa bekerjasama dalam mengkemas produk-produk karya kreatif warga Bengkulu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Selatan," ungkapnya.
Disisi lain, Wakil Bupati Seluma, Suparto, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Seluma juga mengharapkan bergairahnya pariwisata di Kota Bengkulu. Ke depan ia berharap Pemerintah Kota bisa membangun pusat-pusat kuliner yang asri dan rapi di tempat-tempat strategis destinasi wisata.
"Kata orang mau ke Kampung Cina ini susah. Padahal disini banyak objek wisata yang cantik. Kami setuju kalau ada pusat perbelanjaan yang dibangun disini atau pusat kuliner. Sehingga kita bisa ramai-ramai makan kalau bisa asli Bengkulu. Mungkin kami dari Kabupaten Seluma akan sumbang banyak devisa kesini," demikian Suparto.
Wakil Wali Kota Patriana Sosialinda memberikan apresiasinya atas sumbang saran dari tokoh-tokoh masyarakat. Dia, yang pada malam itu dianugrahi topi Tionghoa sebagai bentuk apresiasi tertinggi dari etnis Tionghoa di Bengkulu, juga mengharapkan adanya sinergisitas bukan hanya dari sesama pemerintah, namun juga kepada pelaku pariwisata, tiga ribu warga etnis Tionghoa, dan seluruh kompenen masyarakat yang ada di Kota Bengkulu. [RN/BIS]