BENGKULU, PB - Gerhana matahari menyelemuti Provinsi Bengkulu sejak sekira pukul 07.00 WIB. Ratusan ribu pasang mata warga kota tumpah ke jalan-jalan untuk menyaksikan fenomena ini. Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan berikut jajarannya melaksanakan shalat gerhana matahari di Masjid Akbar Kelurahan Anggut Atas, Rabu (9/3/2016).
Usai melaksanakan shalat berjama'ah, Helmi bersilaturahmi dengan seluruh warga kota yang mengikuti shalat gerhana ini. Hadir diantaranya Ketua MUI Kota Bengkulu Rusydi Syam, Kepala Kemenag Kota Bengkulu Mukhlisuddin, santri-santri, aparatur pemerintahan serta warga kota. Menurutnya, fenomena alam gerhana matahari merupakan momentum untuk bermuhasabah.
"Allah telah menunjukkan kekuasaannya dengan fenomena ini. Bagaimana matahari ditutup dengan bulan, ini menunjukkan kekuasaannya yang besar. Sama halnya dengan tsunami, gempa dan sebagainya itu adalah tanda-tanda kekuasaan Allah," kata Helmi.
Helmi berharap, pelaksanaan shalat gerhana matahari di masjid dapat membuat warga terbiasa dengan tempat manusia beribadah dan bersujud kepada penciptanya tersebut. Sebab, menurut Helmi, tanpa manusia betekuk lutut dengan kebesaran Allah, maka yang terjadi adalah kepongahan.
"Tidak ada negara yang bisa menutup matahari, baik itu Amerika Serikat, Tiongkok, semua tidak bisa. Kalau pun dibantu dengan triliunan manusia dan jin tetap tidak akan bisa. Yang bisa melakukannya hanya Allah semata. Dan apa yang diinginkan Allah hanyalah kesetiaan hamba-Nya seperti melaksanakan shalat lima waktu. Semoga ini menjadi motivasi baru bagi untuk meningkatkan ibadah dan menjauhi marabahaya," ujarnya.
Muhasabah asal katanya yakni hasiba yahsabu hisab. Secara ilmu bahasa artinya adalah melakukan perhitungan. Dari kacamata syar'i, kata ini berarti melakukan refleksi diri terhadap kebaikan dan keburukan dalam semua aspeknya, baik terhadap Allah Yang Maha Penyayang. maupun terhadap sesama hamba-Nya. [RN]