BENGKULU, PB - Antusiasme warga Bengkulu untuk melihat gerhana matahari total (GMT) 2016 sangat besar. Terbukti, kegiatan nonton bareng gerhana yang dipusatkan di Benteng Marlborough dipadati oleh ribuan pengunjung. Bahkan banyak benteng peninggalan kerajaan Inggris itu sudah dipadati pengunjung sejak jam 05.00 WIB.Para pengunjung tersebut bahkan rela berdesak-desakan untuk menyaksikan fenomena langka ini. Sebagian pengunjung menggunakan kacamata khusus untuk melihat GMT ini. Namun ada juga yang berani melihat secara langsung dengan mata telanjang.
Kreatifitas dari pengunjung juga nampak saat melihat fenomena alam yang berlangsung sekitar 2 jam ini. Ada pengunjung yang menggunakan plastik rontgen untuk melihat gerhana. Ada juga yang menggunakan klise foto.
"Keliatan pakai klise mas. Tapi kalau moto gak bisa," ujar salah seorang pengunjung bernama Yani, Rabu (9/3/2016).
Di benteng yang dibangun tahun 1713 itu juga diadakan sholat kusuf atau sholat sunnah gerhana. Selain itu, para pengunjung juga disuguhi beragam kegiatan kebudayaan seperti tabuhan dol selama GMT berlangsung. Baca juga: Usai Shalat Gerhana, Kota Bengkulu Nyepi
Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti menyampaikan dipusatkannya kegiatan ini di benteng ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, benteng terbesar di Asia Tenggara ini memiliki nilai historis dan merupakan salah satu objek wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan.
"Penikmat gerhana matahari ini kan banyak dari Eropa. Nanti arahnya (pemasaran wisata-red) akan kesana (Eropa-red)," kata dia.
Untuk diketahui, gerhana matahari di Kota Bengkulu bukanlah gerhana matahari total atau hanya 90%. Adalah wilayah Kabupaten Mukomuko yang dilintasi 100%. Sementara itu, ada 3 kabupaten yakni Bengkulu Selatan, Seluma dan Kaur tidak terlintas GMT.
Secara umum GMT di Indonesia dimulai pada pukul 06.19 WIB di sebelah Selatan Provinsi Bengkulu. Durasi totalitas di masing-masing lokasi tersebut adalah 1 menit 43,0 detik dan satu menit lebih 29,9 detik. [IC]
