BENGKULU, PB - Saat siswa menghadapi Ujian Nasional (UN) seringkali terbebani dengan pelajaran yang dapat membuatnya frustasi, yang membut semangat belajar berkurang dan kurang konsetrasi dalam mengisi jawaban ujian. Untuk membantu anak-anak belajar dengan baik, sekolah seringkali melakukan kegiatan outbond, salah satunya navigasi adventure.
Salah satu sekolah yang melakukan kegiatan tersebut adalah Sekolah Dasar (SD) Islam Terpadu (IT) IQRA 1 Bengkulu. Siswa-siswi sekolah itu melakukan outbond di Jenggalu Adventure Camp (JAC) yang berlokasi di Jl Jenggalu Raya Tapak Jedah, Kelurahan Lingkar Barat, Kota Bengkulu.
Manajer Jenggalu Adventure Camp (JAC) mengatakan pemilihan program navigasi adventure sehari penuh dirancang khusus untuk menumbuhkan kebersamaan antar siswa-siswi, meningkatkan adrenalin, menjaga semangat tim, meningkatkan suasana berpikir, membangkitkan rasa senang sehingga mampu meningkatkan hubungan yang harmonis di sekolah maupun kelas nantinya.
"Dalam outbond yang diikuti oleh siswa-siswi tersebut, kami merancang kegiatan sesempurna mungkin di mana JAC ingin melihat serta mengamati bagaimana caranya peserta mampu untuk mengatasi konflik atau problem solving yang dihadapi," ungkapnya.
Perjalanan yang melewati padang ilalang, pesisir pantai, hutan cemara dan penyebrangan dengan menggunakan rakitan ponton membuat peserta lebih bersemangat dalam menyelesaikan tantangan. Meluncur dari ketinggian (flying fox) juga diminati peserta. Terakhir dilakukan evaluasi serta laporan dari tim JAC kepada dewan guru agar kedepannya siswa-siswi dapat dibimbing menjadi pelajar yang berprestasi.
"Tim pelaksana memang memiliki program untuk membangkitkan semangat siswa. Menghadapi ujian nasional (UN), karena selama ini mereka dijejali dengan materi. Apalagi dalam beberapa bulan ini selalu padat dengan kegiatan try out. Semoga kegiatan ini dapat membuat fres pikiran siswa," kata Efri Deflin, guru Sains SD IT Iqra 1.
Harapannya, lanjutnya Efri, diadakannya kegiatan outbond ini agar setelahnya siswa lebih fokus belajar dan hasil ujiannya bagus. Itulah alasan dipilihnya outbond sebagai media refresing bagi siswa. Peserta yang mengikuti kegiatan outbond menghadapi UN dikhususkan untuk kelas 6.
"Dari 112 siswa, hanya 99 siswa yang dapat ikut hari ini, beberapa yang tidak dapat terlibat karena sedang sakit. Dalam kegiatan ini didampingi oleh 20 orang guru. Yang terpenting meminta doa dan ridha orang tua, dan selalu giat beribadah pada Allah SWT," terangnya.
Putri, siswi peserta outbond berkomentar, kegiatan ini sangatlah menyenangkan. Kami ditantang untuk menyelesaikan games yang membutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam menyelesaikannya. Kami juga diajak berkeliling lokasi padang ilalang, pesisir pantai, hutan cemara dan hutan bakau. Selain itu, latihan ini membuat kami dapat survival di alam dengan menggunakan sumberdaya seadanya.
Setiap jalur yang kami lewati haruslah sesuai dengan peta petunjuk jalan sambil berusaha menemukan lokasi tantangan yang telah disiapkan oleh tim kreatif JAC, sabungnya, kami juga berangkat menyebrang muara menggunakan bambu rakitan dan diberi ban dalam sebagai pelampung (ponthon) sungguh sangat melelahkan namun menyenangkan.
"Kami harus mendayung dan mengarahkan ponthon agar tiba dengan cepat dan selamat keseberang. Pokoknya sangat menyenangkan sekali, saya tidak akan lupa dengan kegiatan hari ini." ungkap Putri dengan senyum mengembang. [Zefron]