JAKARTA, PB - Pemerintah berencana menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) per April 2016. Hal ini menyusul tren penurunan harga minyak dunia selama tiga bulan terakhir. Rencananya, pemerintah tak akan menurunkan harga BBM lebih dari Rp 1.000 per liter.
(Baca juga: April, Pemerintah Umumkan Harga Baru BBM)
Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas (Migas), Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), I Gusti Nyoman Wiratmadja mengaku belum ada kepastian besaran nominal untuk penurunan harga BBM. Sebab Kementrian ESDM harus memasukkan usulan tersebut ke Presiden untuk dipelajari terlebih dahulu.
"Ini kan harus dilaporkan dulu ke Presiden. Nanti kalau sudah disetujui mengenai berapa jumlah penurunannya, baru bisa disampaikan," kata dia, Minggu (27/3/2016).
Sementara itu, Pengamat Energi Marwan Batubara mengatakan, pemerintah sebenarnya bisa saja menurunkan harga BBM lebih dari Rp 1.000. Sebab penurunan harga minyak dunia yang cukup drastis. Namun, ia mengakui perbaikan harga minyak mentah juga perlu diantisipasi.
"Penurunan harga ini harus diiringi dengan tranparansi kepada masyarakat. Jadi mereka juga tahu kenapa harga BBM tidak turun banyak seperti harga minyak dunia," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said sempat menyampaikan jika penentuan harga BBM April - Juni 2016 ini mempertimbangkan fluktuasi harga minyak dunia, pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS dan efisiensi mata rantai pasokan. Namun, ia menegaskan harga BBM ini nantinya harus mendekati harga keekonomian serta disesuaikan dengan kondisi masyarakat kurang mampu.
"Kita ingin menjaga stabilitas, jangan sampai kita turunkan sampai bawah, tapi menjelang Lebaran naik lagi. Kita tetapkan formula harga yang tidak persis mencapai bawah tapi mendekati harga keekonomian," katanya. [GP]