BENGKULU, PB - Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengaku tidak percaya dengan hasil uji laboratorium yang menyatakan beras dari Seginim Bengkulu Selatan mengandung unsur logam atau cadmium. Karena itu, ia minta agar dilakukan penelitian ulang.
(Baca juga: Wakil Bupati: Jangan Takut Makan Beras Seginim)
"Jadi itu kemaren kan baru penelitian awal. Coba dilakukan penelitian lagi dengan sampel langsung dari lapangan, karena yang diteliti kemaren sampelnya diambil di heler (tempat penggilingan-red)," ujar Rohidin, Jumat (18/3/2016).
Dia menambahkan, agar data yang dihasilkan lebih valid, penelitian selanjutnya juga harus menggunakan sampel yang lebih banyak. Lokasi pengambilan sampel tidak hanya satu tempat atau berbeda. "Laboratorium juga beda agar bisa kita bandingkan," jelas Doktor jebolan IPB ini.
Lalu apa alasan mantan Wakil Bupati Bengkulu Selatan ini yakin beras Seginim tidak berbahaya? Menurut Rohidin beras Seginim tidak akan tercemar dengan berbagai zat beracun karena sumber air persawahan tersebut terjamin. Dimana irigasi persawahan Seginim berasal dari kawasan yang tidak ada sama sekali industri ataupun aktivitas tambang.
"Kalaupun ada toksin paling dari pestisida petani," sambungnya.
Karena itu, ia menilai mengkonsumsi beras tersebut tidak akan berdampak negatif untuk kesehatan. "Beras itu sangat-sangat safety (aman-red) untuk dikonsumsi," tegasnya.
Sebagaiman diketahui, uji laboratorium pangan Surabaya menemukan ambang batas minimum kandungan logam sebanyak 0,365 persen. Angka itu jauh melebihi angka toleransi kandungan logam yang bisa diterima tubuh manusia sebanyak 0,050 persen.
Bila terbukti beras tersebut mengandung logam maka pengkonsumsi terancam beragam penyakit mulai dari kanker, jantung dan ginjal. [IC]