BENGKULU, PB - Tahapan pendirian Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk penyaluran program Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake) telah sampai tahap akhir. Kepala Dinas Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Menengah Kota Bengkulu, Eddyson mengatakan tahapan tersebut akan selesai pada bulan Mei mendatang.
"Targetnya dalam 3 bulan ini, sekitar akhir bulan Mei, Insyaallah BLUD berdiri. Kami yakin karena 4 tahap administrasi sudah kita persiapkan," kata Eddyson saat ditemui disela kegiatan Bakti Sosial di Pasar Minggu Kota Bengkulu baru-baru ini.
Baca juga: Samisake Selangkah Lagi
Persiapan administrasi tersebut menyangkut rencana strategis bisnis, pola tata kelola keuangan, standar pelayanan minimun dan proyeksi laporan keuangan. Ketentuannya diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan (BLUD).
Untuk yang diamantkan di Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) sudah dibahas oleh anggota dewan yang tergabung di dalam Panitia Khusus (Pansus). Terkait dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sudah direncanakan berdiri.
Lebih lanjut, tahap persiapan yang masih dikerjakan adalah tinggal menganalisa laporan keuangannya. Jika laporan keuangan sudah selesai maka selesai sudah prosesnya.
"Analisa laporan keuangan sudah berjalan 60%, karena masih ada standar untuk pembuatan BLUD. Dan 40% lagi masih berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) karena yang ahlinya adalah BPKP," tegas Eddyson.
Baca juga: Dana Samisake Bertambah Rp 14,3 Miliar
Draf pengajuan BLUD akan dianalisa BPKP, sambungnya, apa saja kekurangannya maka tinggal dilengkapi. Setelah itu dimasukkan kebagian hukum untuk dibuatkan Peraturan Walikota (Perwal).
"Perwalnya sudah dibuat oleh Walikota, 4 dokumen untuk pembuatan BLUD selesai. Untuk mengadakan penilaian, tidak terlalu susah karena format-formatnya sudah ada," ungkapnya.
Untuk diketahui, anggaran Dana Bergulir Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake) terus bertambah. Berdasarkan perhitungan terbaru, dana yang semula dikucurkan sebesar Rp 13.649.000.000 miliar ini perputarannya sekarang telah mencapai Rp 28.009.900.000 atau bertambah Rp 14.360.900.000. Angka tersebut jauh melampaui jumlah dana yang macet sebesar Rp 4.969.447.626. [Zefpron Saputra]