BENGKULU, PB - Aksi pengejaran kapal nelayan di perairan Kabupaten Seluma berlangsung dramatis. Sebanyak 50 nelayan tradisional asal Desa Pasar Seluma, Kabupaten Seluma melakukan pengejaran terhadap belasan kapal nelayan asal Kota Bengkulu yang diduga menangkap ikan menggunakan jaring trawl (pukat harimau), Senin (21/3/2016).
Ketua Forum Pasar Seluma Ikhwan mengatakan sebanyak 14 kapal trawl yang sedang menjaring di perairan laut Seluma kabur kearah Kota Bengkulu. Dari 14 kapal trawl tersebut tiga unit berhasil di ketahui namanya, yakni kapal Bina Bersama, kapal Pangestu dan kapal Pangestu 59.
"Dari 14 kapal trawl yang lari, tiga diantaranya sudah kami ketahui nama kapalnya dan tidak ada korban dalam insiden tersebut," ujar Ikhwan, Senin (21/3/2016).
Sementara barang bukti yang di dapat lanjut Ikhwan, berupa tiga unit jaring trawl, satu ton ikan laut. Bahkan dalam pengejaran tersebut sebagian ikan sudah dibuang dilaut, sebagian lagi diambil oleh masyarakat, sisanya diamankan di Kantor Desa Seluma.
"Kami sudah mengamankan barang bukti tiga unit jaring trawl," katanya. Baca juga: Trawl Diprotes, Pengamanan Laut di Tingkatkan dan Pukat Harimau Resahkan Nelayan
Konflik antara nelayan tersebut merupakan yang kesekian kalinya. Untuk mengantisipasi keributan antar nelayan Kota Bengkulu dengan nelayan Kabupaten Seluma, maka pihaknya telah melaporkan persoalan tersebut kepihak DKP Provinsi dan telah membentuk forum bersama.
"Saat ini Polisi Air sudah berada di tengah laut Seluma untuk melakukan pengamanan dan mencegah konflik antar nelayan," tutupnya. [Siregar]