BENGKULU, PB - Wakil Wali Kota Bengkulu Patriana Sosialinda memberikan apresiasi atas tuntasnya pelaksanaan kerjasama Program Pengentasan Kawasan Kumuh Perkotaan (P2KKP) dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) serta Islamic Development Bank (IDB) dalam menata sejumlah kawasan kumuh di Kota Bengkulu.
Baca juga : 297 Kota Bengkulu Penuh Syukur dan Tafakur dan Sukseskan Revolusi Mental Delapan Tekad Bengkuluku
Hal itu ia sampaikan ketika melihat langsung hasil kerjasama tersebut di RT 1 Kelurahan Sumur Meleleh, Selasa (8/3/2016). Kerjasama ini berbentuk bedah rumah, perbaikan drainase, sanitasi dan jalan lingkungan. Kawasan yang tadinya tidak tertata dan terkesan jorok, kini menjadi kawasan yang asri, nyaman dan indah.
"Kita senang dan bangga ketika warga kita mampu menempati rumah yang layak huni, lebih bagus, lebih indah dan bahkan secara kreatif warga mengembangkan sendiri keindahan itu dengan menyediakan properti-properti yang cantik di kawasan rumahnya masing-masing," kata Linda, sapaan akrabnya.
Linda menginginkan agar program yang baik ini terus dipertahankan secara berkelanjutan. Menurutnya, pembiasaan hidup di lingkungan indah dan asri ini harus mengental dalam sanubari masyarakat agar seluruh kawasan di Kota Bengkulu menjadi menarik untuk dikunjungi.
"Awalnya dari perbuatan, kemudian perbuatan itu menjadi kebiasaan, kebiasaan itu kemudian menjadi karakter, karakter itu kemudian menjadi kepribadian kita bersama. Semoga kita senantiasa dapat memelihara setiap hal yang indah di kota kita ini," ujarnya.
Dipertegas Kepala Bappeda Kota Bengkulu, Fitriani, pengentasan kawasan kumuh ini merupakan bentuk reward atau penghargaan IDB kepada setiap daerah yang berhasil melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Di Sumatera, hanya Provinsi Bengkulu dan Sumatera Barat yang mendapatkan reward ini.
"Ini adalah reward yang diberikan atas kekompakkan rekan-rekan di PNPM Kota Bengkulu dengan Pemerintah Daerah. Dalam tiga tahun pelaksanaan PNPM, kita dinilai baik. Komitmen program-program kerakyatannya juga cukup baik. Tidak seluruh kelurahan dapat. Ada delapan kelurahan yang dapat. Kenapa? Karena memang wilayahnya kumuh, kemudian jumlah penduduk miskinnya tinggi," jelasnya.
Program ini, Fitri melanjutkan, direncanakan oleh warga sendiri. Sebelum dilaksanakan, warga bermusyawarah untuk menentukan titik-titik yang akan dibangun atau diperbaiki. Program ini bersumber dari IDB dengan besaran Rp 8 miliar yang dibagikan ke delapan kelurahan atau Rp 1 miliar tiap-tiap kelurahan. Diantara yang mendapatkan adalah Kelurahan Sumur Meleleh, Sumber Jaya, Malabero, Teluk Sepang, Beringin Raya, Lingkar Timur, Bentiring dan Sumur Dewa.
"Sebelum dilaksanakan, warga berembug terlebih dahulu. Makanya ketika dilaksanakan programnya bukan hanya bedah rumah, tapi juga ada perbaikan drainase, kemudian ada paving block. Semua dilaksanakan dengan kesepakatan masyarakat agar wilayahnya tidak kumuh lagi," imbuhnya.
Fitri menambahkan, pada tahun ini program ini akan dilaksanakan kembali. Hanya saja di lokasi dan kawasan yang berbeda. Ia berharap seluruh komponen masyarakat dapat mendukung program ini agar pelaksanaanya sesuai dengan harapan menciptakan Kota Bengkulu tanpa kekumuhan.
"Tugas kita bersama-sama untuk mengawal agar program ini berhasil, termasuk peran media massa dibutuhkan disini. Berikan pemahaman kepada masyarakat bahwa upaya untuk mengentaskan kekumuhan dan kemiskinan itu tidak habis disini. Harus berkelanjutan," imbuhnya.
Salah satu penerima manfaat program ini, Musnita, mengatakan, sebelum adanya program ini, ia tinggal di rumah kayu yang seringkali bocor ketika hujan turun. Sekarang, rumah yang ia huni sudah aman dan nyaman. Agar rumahnya lebih menarik, ia menambahkan cat dan membuat pot bunga di teras rumah dari barang-barang bekas.
"Saya tinggal di rumah bersama lima orang keluarga. Dulu sengnya bocor. Dinding banyak yang lepas. Lantainya kalau diinjak kayunya naik. Kalau hujan tidak bisa tidur. Alhamdulillah sekarang sudah nyaman untuk dihuni berkat program ini," kata penjual goreng udang keliling ini.
Usai meninjau sejumlah lokasi Tim Misi Supervisi IDB, Faisal Sidiq, Hilman Alfariwi dan Ijtihar sempat diajak untuk menikmati panorama Pantai Panjang yang indah yang kebetulan tepat berada di seberang RT 1 Kelurahan Sumur Meleleh dan mengabadikan sejumlah kenangan dengan foto bersama. [RN/bis]