Berniat Rayakan HUT Kota, Seorang Kakek Meninggal Dunia
[caption id="attachment_17054" align="alignleft" width="241"] Almarhum Isma'il bersama istri[/caption]
Sesungguhnya semua makluk adalah milik Allah dan semua akan berpulang kepada-Nya. Telah meninggal dunia Isma'il bin Haji Musa, 65 tahun, warga Jalan Sumatera 6 No 11 RT 7 RW 4 Kelurahan Sukamerindu Kecamatan Sungai Serut. Ia dipanggil oleh Allah ketika berniat untuk mengikuti Festival Bengkulu Tempo Dulu dalam rangka memeriahkan hari jadi Kota Bengkulu ke-297, Sabtu (12/3/2016).
RUDI NURDIANSYAH, Kota Bengkulu
HUJAN gerimis mengiri jenzah Isma'il dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu pada sekira pukul 14.30 WIB. Ia menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit pertama milik Pemerintah Kota tersebut setelah terindikasi mengalami trauma dada yang menimbulkan gangguan nafas akut. Trauma dada itu diduga timbul setelah dua ekor sapi yang ia bawa menariknya dengan kuat di depan Gedung Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu Jalan S Parman Nomor 7.
"Almarhum meninggal lima menit setelah tiba di rumah sakit. Ketika masuk, beliau mengalami sesak dada yang hebat karena himpitan gerobak yang ia tarik bersama sapi. Ketika itu kami sudah bersiap-siap memberikan pertolongan. Tapi Allah berkehendak lain," kata Direktur RSUD Kota Bengkulu, dr Lista Cerlyviera, kepada Pedoman Bengkulu.
Peristiwa ini berawal ketika Isma'il bersama dua cucunya berniat untuk ikut serta dalam kemeriahan Festival Bengkulu Tempo Dulu yang dimulai pada pukul 14.00 WIB di Simpang Lima Ratu Samban. Ia bersama dua cucunya mengendarai dua ekor sapi peliharaannya sendiri. Isma'il ikut serta dalam karnaval dan diinformasikan masuk dalam barisan suku Lembak.
Sekira pukul 13.30 WIB, tiba-tiba dua sapi peliharaan Isma'il mengamuk. Tak pelak, dua cucunya terjatuh dan mengalami luka-luka. Ia yang berusaha menahan laju sapi ikut terseret. Kepala Seksi Bidang Linmas Satpol PP Kota Bengkulu, Hadi Sutan Satri, yang mengamankan lingkungan saat itu ikut ditabrak oleh dua sapi yang belakangan diinformasikan telah kembali ke kandangnya tanpa dituntun. Keempatnya langsung dibawa ke RSUD Kota Bengkulu usai kejadian.
Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan, Ketua DPRD Kota Bengkulu Erna Sari Dewi, Wakil Wali Kota Patriana Sosialinda beserta pimpinan FKPD Kota Bengkulu dan segenap jajarannya yang semula sempat membuka Festival Bengkulu Tempo Dulu datang menjenguk jenazah Isma'il setelah mendapatkan kabar duka ini.
"Maut, rezeki dan jodoh adalah rahasia Allah. Kita tidak pernah tahu kapan maut akan tiba. Maut adalah salah satu rahasia Allah yang teramat misteri. Kita tidak pernah berharap ini terjadi. Beliau insyaAllah dalam keadaan syahid karena meninggal pada keadaan berupaya melindungi kedua cucunya," kata Helmi usai mendo'akan jenazah Ism'ail.
Helmi memberikan apresiasi yang tinggi atas kehendak Isma'il yang kuat untuk ikut serta dalam Festival Budaya Bengkulu Tempo Dulu. Meski telah berusia senja, menurut Helmi, semangat Isma'il tersebut layak untuk diteladani. Atas sumbangsihnya itu, seluruh biaya pengobatan Isma'il, kedua cucunya dan Hadi Sutan Satri di RSUD Kota Bengkulu ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kota. Seluruh anak-anak Isma'il yang masih bersekolah juga akan diberikan bersiswa oleh pemerintah.
Isma'il rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Bali pada Minggu, 13 Maret 2016. Pria kelahiran Bengkulu, 5 April 1950 ini meninggalkan seorang istri yang bernama Rohanah, dengan 8 orang anak dan 18 orang cucu.
Putra sulung Isma'il, Hamdani (47) mengaku ikhlas dan sabar dalam menerima ketentuan Tuhan. Ia mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum ayahandanya meninggal. Hamdani berharap do'a dari segenap kerabat, tetangga dan belasungkawa yang diberikan oleh Pemerintah Kota bisa membuat almarhum ayahnya mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah.
"Ayah sudah sejak bersama kakek senang memilihara sapi dan kerbau. Secara turun temurun sudah begitu. Dulu waktu masih muda beliau biasa membawa dokar. Tapi belakangan karena beliau sudah berumur, beliau menghabiskan waktu bersama cucu-cucunya di rumah. Ajal almarhum telah sampai. Kami ikhlas dengan ketentuan Allah ini," demikian Hamdani.
Rumah almarhum Isma'il hingga sore hari terus dipenuhi oleh keluarga, kerabat dan para tetangga. Tenda telah didirikan di depan rumahnya sebagai tanda berkabung. Jenazah Isma'il akan dikebumikan esok hari karena keluarga masih menunggu salah satu kerabat yang masih berada di Jawa. Pemerintah Kota akan menjadi panitia penuh dalam penyelenggaraan takziah yang akan digelar sejak Minggu, 13 Maret 2016. [RN]
[caption id="attachment_17056" align="alignleft" width="288"] Wali Kota dan pimpinan FKPD mendo'akan almarhum Isma'il di RSUD Kota Bengkulu[/caption]
[caption id="attachment_17053" align="alignleft" width="322"] Wali Kota saat menjenguk cucu Isma'il[/caption]
[caption id="attachment_17055" align="alignleft" width="300"] Hadi Sutan Satri ikut terpental ketika peristiwa terjadi[/caption]
[caption id="attachment_17052" align="alignleft" width="308"] Gerobak yang digunakan Isma'il ketika berniat ikut serta dalam Festival Bengkulu Tempo Dulu[/caption]