BENGKULU, PB - Berbagai lokasi wisata di Kota Bengkulu dibanjiri ribuan pengunjung yang ingin menyaksikan moment gerhana matahari. Peristiwa langka yang akan terjadi 33 tahun sekali itu mendapat pengawalan dari pihak keamanan. Kapolres Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurita menjamin keamanan masyarakat dan wisatawan yang akan menikmati gerhana matahari di Benteng Marlborogh dari dalam kota maupun dari luar Kota Bengkulu.
Baca juga: GMT, Ribuan Warga Padati Benteng dan Usai Shalat Gerhana, Kota Bengkulu Nyepi serta Mencintai Allah Melalui Gerhana Matahari
Tugas kepolisian, katanya, akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan khususnya masyarakat Bengkulu agar dapat menikmati fenomena GMT di Benteng Marlborogh bekas peninggalan kolonial Inggris ini, sampai dengan berakhirnya proses GMT itu dengan lancar.
"Kita akan menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat yang akan menyaksikan GMT di Kota Bengkulu ini. Dan kita bersukur semuanya berjalan lancar hingga usai," kata Ardian.
Ardian juga mengatakan ratusan personil kepolisian diterjunkan mengamankan 10 titik khususnya di tempat-tempat ibadah (masjid) yang menjadi tempat pelaksanaan shalat Gerhana berjamaah
"Ke sepuluh titik yang diamankan pihak kepolisian ialah Masjid Jamik di Jl Suprapto. Masjid Baitul Izah Padang Harapan. Mesjid At-Taqwa Jl Soekarno. Masjid Al-Ikhlas Jl Jenggalu. Lapangan Komplek Kampus UMB Jl Balo. Mesjid Al-Mabrur Jl Depati Payung Negara. Mesjid Nurul Ikhsan Jl Irian. Dan Lapangan Kantor Camat Muara Bangkahulu.
"Ya,kita akan lakukan terus pengamanan bagi masyarakat yang melaksanakan shalat gerhana di Mesjid maupun di lapangan," terang Ardian.
Untuk diketahui, Gerhana Matahari Total terakhir di Indonesia terjadi tahun 1995, hanya melintasi sedikit bagian Utara Kalimantan dan yang berikutnya akan terjadi tahun 2023, saat Gerhana Matahari Hibrida, sebagian wilayah Indonesia akan menyaksikan Gerhana Matahari Total.
Gerhana Matahari Total di Indonesia memang langka karena tidak setiap Gerhana Matahari Total terjadi di tempat yang sama di dunia. Berdasarkan perhitungan statistik, dari seluruh Gerhana Matahari Total yang sudah terjadi, rata-rata, Gerhana Matahari Total akan kembali ke lokasi yang sama dalam kurun waktu 375 tahun. [Siregar]