BENGKULU, PB - Lemahnya koordinasi antara daerah menyebabkan lambannya pembangunan di daerah. Padahal, sebagai daerah yang masih tertinggal, Bengkulu membutuhkan percepatan pembangunan. Sinergitas pembangunan ini tengah menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Bengkulu.Baca juga: Birokrasi Pemprov Perlu Ditata
Disela-sela acara Rapat Pelaksanaan Implementasi Penataan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu yang diadakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN), Rabu (2/3/2016) tadi. Rohidin mengatakan kebijakan provinsi harus sinergis dengan penataan pembangunan yang ada di kabupaten/kota.
"Ketika kebijkan provinsi dilaksanakan, maka akan beriringan dengan kota. Pembagian kewenangan dan tanggung jawab bukan berarti di pisah, namun perlu sinergi. Ketika membangun Bengkulu berarti membangun kabupaten dan kota, menata Bengkulu berarti menata kabupaten dan kota," ungkapnya.
Hal tersebut disampaikan menanggapi banyaknya para pedangan yang mengeluhkan pembangunan pasar. Sebagian pedagang pasar berharap Pemerintah Provinsi dapat memfasilitasi pembangunan pasar-pasar yang ada baik di daerah Kabupaten maupun Kota Bengkulu.
Ia mengatakan perlunya pendekatan humanis dalam menyikapi pembangunan, khususnya pasar-pasar tradisional sehingga tidak menggusur ekonomi rakyat. Pemerintah Provinsi lanjutnya, terbuka dan siap memfasilitasi.
Karena tanggung jawab Kabupaten dan Kota merupakan tanggung jawab Provinsi Bengkulu juga," imbuhnya.
"Jika para pedagang menghadap, akan kita fasilitasi. Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan agar diajak bermusyawarah tentang permasalahan mendasarnya seperti apa?," tanya Rohidin.
Rohidin memastikan dalam penyelesaian pedagang, akan melibatkan lintas instansi antar daerah baik Dinas Perdagangan Provinsi, Dinas Perdagangan Kabupaten/Kota, unsur Penataan Kota, serta unsur SKPD dalam ragka penegakan peraturan daerah.
Pelayanan kepada masyarakat secara umum harus di utamakan untuk menjamin pembangunan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat. "Saya rasa tidak ada orang yang tidak mau diajak untuk maju," tutupnya. [Zefpron Saputra]
