[caption id="attachment_18462" align="alignleft" width="300"] Bida, penjual Lemang Tapai keliling[/caption]
BENGKULU SELATAN, PB - Tahun ini Pemerintah Daerah Bengkulu Selatan mendapatkan program bedah rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebanyak Rp 7,5 Milyar bagi 500 unit rumah yang memenuhi syarat. Setiap unit rumah masing-msing mendapatkan bantuan senilai Rp 15 juta.
Baca juga: Ketegaran Bida, Si ‘Lemang Tapai’ Keliling
Atas informasi itu, salah seorang warga Padang Mumpo Kecamatan Pino Bida alias Mak Hen (51) berharap kalau dirinya menerima bantuan bedah rumah itu. Dirinya mengaku tidak mampu lagi untuk membangun dan memperbaiki rumah peninggalan suaminya yang telah meninggal puluhan tahun yang lalu itu. Karena penghasilannya dari jualan 'Lemang Tapai' keliling tidak cukup untuk membangun rumah. Sementara dirinya juga masih mempunyai tanggungan satu orang anak yang masih sekolah. Serta satu anak perempuan yang menganggur dan empat orang anak lainnya lagi yang hanya sekedar bekerja serabutan.
Lanjutnya, jangankan untuk membangun rumah, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja penghasilannya terkadang kurang. Selain dari jualan leang tapai, dirinya mengaku tidak ada penghasilan lainnya. Karena dirinya tidak mempunyai lahan untuk berkebun ataupun bersawah. Sedangkan anak-anaknya hanya bekerja serabutan atau tak menentu.
"Ukuran rumah saya itu hanya 4x6 meter. sementara yang tinggal di sana ada 6 orang, saya dan lima orang anak saya. Anak saya ada enam orang, satu sudah menikah, dan limanya lagi masih tinggal serumah dengan saya. Untu itu saya sangat berharap kepada pemerintah terkhusus Bapak Bupati dan Kepala Dinas bisa membantu saya," harap Bida yang berstatus single parent ini.
Meskipun belum pernah mendapat bantuan bedah rumah, namun dirinya masih bersyukur karena masih menerima bantuan Raskin dan Kartu Indonesia Sehat.
Meski demikian, dirinya kadang merasa cemburu karena menurutnya masih banyak yang menerima bantuan bedah rumah yang secara ekonomi lebih mampu darinya. Namun Bida menyadari kalau dirinya hanyalah warga biasa yang awam akan pengetahuan, sehingga dirinya tidak tahu bagaimana cara yang harus ditempuh supaya bisa mendapat bantuan bedah rumah.
"Di desa saya itu banyak yang menerima bedah rumah, dan banyak pula yang dapat bantuan itu rumahnya lebih besar dan lebih bagus dari saya. Sedangkan saya yang hanya ukuran 4x6 dan penghuninya enam orang, mana saya sudah tua dan sudah janda tidak dapat. Untuk itu sekali lagi saya harap Bupati dan anggota Dewan Bisa Membantu saya," Pungkas Bida. (Apdian Utama)