BENGKULU, PB - Ada yang unik dari pilihan untuk memulai usaha bagi seorang sarjana Matematika Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB). Pemuda yang memiliki nama lengkap Heri Saputra yang lahir pada 20 januari 1992 memilih mendirikan 'Rumah Sablon Heri'.
Meski menyandang gelar sarjana tak membutnya memilih kerja bergengsi, malah dengan bekal pengetahuan yang ia miliki, pemuda Heri memilih membangun usaha sendiri. Sikapnya yang ingin beridiri di atas kaki sendiri patut diapresiasi. Pasalnya, dengan modal seadanya dan peralatan yang masih sederhana Heri yakin usahanya kedepan akan maju dan berkembang.
"Saya memulai belajar nyablon pada tahun 2012. Belajar dari internet serta sering sharing dengan kawan-kawan komunitas," kata Heri saat ditemui disela-sela kesibukannya di Rumah Sablon Heri yang beralamat di Jalan Budi Utomo UNIB Depan Rt 03 No 29 Kota Bengkulu Sabtu (5/3/2016).
Penilaian serta pengamatan panjang tentang pemilihan usaha yang bagus membuat Heri memilih menekuni usaha sablon. Kebetulan peluang besar dalam usaha sablon. Persaingan memang ketat apalagi saat ini sudah banyak peralatan canggih untuk mendapatkan hasil sablonan yang berkualitas baik dan bagus.
Lebih lanjut Heri mengatakan, usaha ini saya bangun mandiri belum ada kerjasama dengan orang-orang yang memiliki modal. Kendala yang dihadapi saat ini tentu kekurangan modal untuk mengembangkan usaha, bahan baku yang masih kurang serta konsumen masih sedikit karena belum terlalu dikenal luas oleh masyarakat.
Kuliah yang saya jalani semakin meneguhkan saya untuk mendirikan usaha. Adanya Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari 3 poin, yaitu 1. Pendidikan dan Pengajaran 2. Penelitian dan Pengembangan 3. Pengabdian kepada Masyarakat, membuat mantap pilihan saya.
"Saya dari Lebong (Bengkulu), setelah tamat kuliah tahun 2014 saya menunaikan niat saya dengan mengabdikan ilmu yang saya peroleh dari kampus. Saya mengajar di SMP yang ada di Lebong selama 6 bulan. Setelah genap, saya kembali ke Kota Bengkulu dan menekuni hobi seni serta mencari lokasi yang tepat untuk memulai usaha," ungkapnya.
Melihat persaingan di Kota Bengkulu, lumayan ketat. Namun Heri optimis, dengan menargetkan sasaran mahasiswa UNIB setelah melihat peluang serta banyaknya kawan dekat yang tinggal di sekitar lokasi. Menjadikan pilihan untuk membuka usaha lebih kuat, walaupun banyak kendala yang dihadapi.
Untuk menghasilkan cetakan sablon yang baik urutannya adalah, mula-mula siapakan bahan baku, naikkan film, cetak film ke baju lalu proses pengeringan. Untuk mendapatkan kualitas sablonan yang bagus sebenarnya harus menggunakan mesin digital.
"Hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah, memang murni dengan tekad serta keyakinan untuk maju. Harapan kedepan supaya usaha lebih maju, kerjasama dengan pihak yang memiliki modal maupun mendapat bantuan dari pihak yang bermodal," tambahnya.
Rumah Sablon Heri menerima cetak sablon kaos kelas, jaket kelas, kaos kelompok, kaos Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Bahan antara lain Katun Combet, Katun Karebet, Napy Jeans, P59, Polo. Harga dari Rp 40 ribu sampai Rp 75 ribu, untuk jaket Rp 250 ribu bahan Katun. Untuk pemesanan dapat menghubungi
nomor handphone : 0852 6850 2302 atau 0815 3935 9374.
Dengan masih adanya penggunaan teknik penyablonannya klasik membuat Rumah Sablon Heri menjadi pilihan ditengah berbagai tipe sablon digital yang sekarang marak berkembangm bahkan tempat sablonnya selalu diminati. "Saat ini sedang mengerjakan baju perpisahan anak SMP N 12 Kota Bengkulu," tutup Heri. [Zefpron Saputra]