[caption id="attachment_16656" align="alignleft" width="300"] Lampu jalan di Jalan Ratu Agung Kelurahan Penurunan menyala saat terjadinya gerhana matahari pada 9 Maret 2016[/caption]
BENGKULU, PB - Tahun 2016, Pemerintah Kota Bengkulu belum memprioritaskan program pembenahan lampu jalan yang mati. Pasalnya, pada tahun ini, Pemerintah Kota masih berkonsentrasi untuk membenahi infrastruktur jalan dan drainase.
"Pesan Pak Wali, tahun ini kita masih fokus untuk membenahi jalan. Tahun depan mudah-mudahan lampu jalan kembali diprioritaskan. Tapi 80 persen lampu-lampu jalan yang ada di jalan-jalan protokol sudah menyala," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan (Distamber) Kota Syanurbi, Selasa (22/3/2016).
Ia tak menampik masih adanya sejumlah lampu jalan yang mati seperti di Jalan Depati Payung Negara, akses menuju Bandar Udara Fatmawati Soekarno. Sebagian besar, kata dia, lampu jalan yang mati berada di jalan-jalan lingkungan.
"Belum semua bisa tercover. Termasuk yang di Pantai Panjang karena masih ada perbedaan persepsi mengenai kewenangan pengelolaan. Namun sepanjang tiga tahun terakhir sudah sekitar 3.400 titik lampu jalan kita nyalakan," terangnya.
Pada tahun 2016 ini, lanjutnya, anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan jalan diplot sebesar Rp 650 juta. Anggaran ini digunakan untuk membangun lampu jalan dari kawasan Simpang Lima Ratu Samban menuju Masjid At-Taqwa Kelurahan Anggut Atas.
"Jenis lampu yang akan dipasang di dari kawasan Simpang Lima Ratu Samban menuju Masjid At-Taqwa Kelurahan Anggut Atas adalah lampu LED. Untuk jalan lainnya lampu biasa. Ke depan setelah infrastruktur, Pak Wali bukan hanya ingin menghidupkan lampu, tapi juga akan menghiasnya dengan pernak-pernik," ungkapnya.
Diketahui, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pajak Penerangan Jalan (PPJ) tahun 2015 mencapai Rp 25 miliar. Sementara untuk tahun 2016 ini ditargetkan mencapai Rp 28 miliar atau naik Rp 6 miliar dari tahun 2014 yang mencapai Rp 22 miliar.
Sebelumnya, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bengkulu, Hamsi, kepada jurnalis mengatakan, timbal balik yang dirasakan masyarakat dengan besarnya PAD PPJ tersebut belum sebanding. Padahal, menurut dia, penyediaan penerangan ini salah satu indikator penting untuk menekan tindak kejahatan seperti perampokan. [RN]