BENGKULU, PB - Link Survey Associated (LSA) kembali melakukan survey. Kali ini yang disurvey adalah nama-nama kandidat bakal calon Wali Kota Bengkulu periode jabatan 2018-2023. Respondennya 800 orang. Diambil dari tanggal 22 Februari 2016 hingga 14 Maret 2016.
Baca juga : Media Dipusaran Politik
Kata Direktur Esekutif LSA, Muchdimon Muchlis, responden survey ini berasal dari seluruh kecamatan yang ada di Kota Bengkulu. Hasilnya, popularitas Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan merupakan yang tertinggi dari 30 nama yang ia survey (grafis lengkap lihat foto di bawah, red).
"Kami sudah survey popularitas diambil secara acak dari sejumlah kecamatan. Hasil survey ini tidak mengurutkan presentase. Tapi nama-nama sesuai grafis kami tulis sesuai popularitas tertinggi. Kami merangkum ada sekitar 30 nama yang berpeluang maju pada pemilihan walikota mendatang," kata Muchdimon Muchlis di warung Bubur Ayam Pak Mon, Jalan Asahan Raya Padang Harapan, Kamis (17/3/2016).
Kepada responden, program-program apa yang akan diusung oleh kandidat untuk membangun dan memajukan Kota Bengkulu tidak dipertanyakan. Responden juga tidak dimintai tanggapan soal apa masalah-masalah yang terjadi di Kota Bengkulu yang dapat diselesaikan oleh para bakal calon kandidat Wali Kota Bengkulu periode berikutnya.
Baca juga : Mendagri: Kita Tiru Sistem Politik Tiongkok
"Pertanyaan yang kami ajukan adalah seandainya hari ini di lakukan Pilkada, siapa yang akan dipilih sebagai Wali Kota Bengkulu? Survey yang kami lakukan hanya menyangkut popularitas saja. Kalau elektabilitas akan kami survey lagi," demikian Muchdimon.
Sementara, Ketua KPU Kota Bengkulu, Darliansyah, mengatakan, ajang pemilihan Wali Kota Bengkulu masih akan digelar pada Juni 2018. Tahapannya sendiri, kata dia, akan digelar pada Juni 2017 atau setahun sebelum pelaksanaan.
Baca juga : Revisi UU Pilkada, Jokowi Setuju Dengan Catatan
"Pilwakot masuk dalam pelaksanaan Pilkada serentak ketiga pada tahun 2018. Karena jabatan Wali Kota Helmi Hasan dan Wakil Wali Kota Patriana Sosialinda baru akan habis pada Januari 2018. Termasuk mereka yang habis pada Januari 2019 akan dilakukan pada tahun 2018," demikian Darliansyah. [RN]