BENGKULU, PB - Guna membangun kepariwisataannya, Pemerintah Kota Bengkulu terus menyusun dan melakukan sejumlah langkah strategis untuk membangun kawasan penunjang wisata. Diantaranya adalah dengan mendirikan Taman Religi yang telah ditetapkan dalam APBD Kota Bengkulu tahun 2016 sebesar Rp 4 miliar dan rencana pembangunan Kota Impian pada tahun 2017 mendatang.
Baca juga : Sukseskan Revolusi Mental Delapan Tekad Bengkuluku
Pelaksanatugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bengkulu Safriandi mengatakan, proyek pembangunan Taman Religis tetap dilakukan di Masjid Akbar Attaqwa Kelurahan Anggut Atas. Proyek ini ditujukan bukan hanya untuk menunjang aktifitas keagamaan Pemerintah Kota seperti Rabu Zuhur Berjamaah, namun juga sekaligus dirancang untuk mendukung kepariwisataan di Kota Bengkulu.
"Anggarannya tetap Rp 4 miliar. Mudah-mudahan kalau tidak ada hambatan bulan April 2016 ini sudah kita tender. Mudah-mudahan pekerjaan ini akan berjalan lancar tanpa hambatan. Kita minta dengan rekan-rekan media untuk membantu agar pekerjaan ini lekas selesai dan sesuai dengan harapan kita semua," katanya kepada Pedoman Bengkulu, baru-baru ini.
Sementara pembangunan Kota Impian, lanjutnya, baru akan diakomodir pada tahun 2017 mendatang. Namun perencanaan pembangunan Kota Impian tersebut telah dianggarkan dalam APBD Kota Bengkulu tahun 2016.
Baca juga : Taman Megah di Masjid Akbar
"Program ini sudah kita mulai yang disinergiskan dengan program Seribu Rumah. Bentuknya semacam kota yang mandiri dimana semua sarana dan prasarana fasilitas umum lengkap di dalamnya seperti masjid, sekolah, rumah sakit dan lain-lain," jelasnya.
Beberapa lokasi, tambah Safriandi, telah disurvei guna menggarap proyek impian Wali Kota Helmi Hasan ini. Lokasi-lokasi yang disurvei adalah lahan milik pemerintah namun belum terkelola dan termanajemen dengan baik.
Baca juga : Praktek Prosititusi Terselubung Air Sebakul Masih Berjalan
"Lokasi beberapa sudah kita survei. Misalnya Betungan, Bentiring dan Sungai Hitam. Karena niat kita untuk memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. Misalnya terminal. Harapan kita terminal yang ada seperti di Sungai Hitam itu bisa hidup dengan adanya Kota Impian ini," demikian Safriandi. [RN]