BENGKULU, PB - Hari Jadi Kota Bengkulu kembali diperingati. Kali ini tema yang diusung adalah "Bersama Kita Mewujudkan 8 Tekad Bengkuluku Lebih Baik”. Secara maknawi, kebersamaan adalah persatuan, kesatuan dan kekompakan.
Baca juga : RSUD Kota Bengkulu, Merawat Semangat Fatmawati
Kekuatan terbesar yang dimiliki oleh Kota Bengkulu adalah kebersamaan yang tulus, diikat oleh rasa persaudaraan yang ikhlas serta terus menjaga agar tidak ada yang tersakiti apalagi terdzolimi. Semua itu akan terwujud jika kita menjaga adab-adab kesantunan dalam pergaulan. Santun berbicara dan juga santun dalam berbeda pendapat.
“Semua tindakan pada akhirnya merujuk kepada ketentuan aturan yang berlaku agar rasa keadilan di Kota Bengkulu tidak diterlantarkan. Keadilan ditegakkan oleh aturan dan aturan akan menciptakan harmoni serta keseimbangan dalam berkarya untuk kepentingan masyarakat banyak,” ujar Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan dalam pidatonya pada upacara Hari Jadi Kota Bengkulu ke 297, di halaman Kantor Walikota Bengkulu, Kamis (17/03/2016).
Dalam pidatonya Helmi Hasan juga membeberkan, setelah 297 tahun mengalami masa penantian, pada hari ini juga dilakukan soft opening gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu.
“Di tengah derasnya kritik dan anggapan miris pembangunan rumah sakit kota, ternyata hari ini kita diliputi suasana haru menyaksikan jika rumah sakit impian itu benar-benar telah berdiri megah, bahkan beberapa pasien rawat inap telah merasakan manfaatnya,” terangnya.
Selain rumah sakit, lanjutnya, Pemerintah Kota Bengkulu telah membuktikan bahwa sepanjang 297 tahun berdirinya Kota Bengkulu, belum pernah terjadi penganggaran spektakuler pembangunan infrastruktur sebagaimana alokasi anggaran di tahun 2016 ini. Tahun 2012 anggaran infrastruktur teralokasikan hanya sebesar Rp 38 milyar. Tahun ketiga sejak pemerintahan diamanahkan kepada kami, anggaran infrastruktur telah menjadi Rp 230 milyar. Artinya, terdapat kenaikan sebesar 600 persen selama 3 tahun terakhir.
Demikian halnya dengan upaya pengentasan kemiskinan. Pada tahun 2011 terdapat 74.646 jiwa warga miskin. Setelah dilakukan berbagai intervensi, pada tahun 2014 angka kemiskinan telah mengalami penurunan secara signifikan menjadi 50.476 jiwa. Artinya, terdapat sekitar 24.170 jiwa warga Kota Bengkulu yang telah dibebaskan dari kemiskinan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Salah satu program unggulan untuk mengentaskan kemiskinan tersebut adalah program Dana Bergulir Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake). Pada tahun 2014 mencapai Rp 13,649 miliar dengan penerima manfaat 10.086 orang. Selanjutnya pada tahun 2015 pengembalian Dana Bergulir Samisake Rp 6,9 milyar dengan total dana terakumulasi Rp 20,203 miliar. Pengelolaan samisake terbaik terdapat di LKM Kopwan Rinjani Maju Bersama, LKM KSP Sepakat Bumi dan LKM Kopwan Nur Ilahi.
Dari sisi kepegawaian, peningkatan kesejahteran secara bertahap telah diupayakan. Kenaikan upah tenaga honor dari Rp 750 ribu rupiah menjadi Rp 1,25 juta, penyediaan uang makan bagi PNS, pengadaan kendaraan operasional dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia telah direalisasikan.
“Semua yang kita capai ini bukan diperoleh dengan mudah tanpa tantangan internal maupun eksternal. Dinamika organisasi memunculkan relasi konfliktual yang tumbuh seiring kompleksnya permasalahan pembangunan. Protes berbagai komunitas, tekanan pemberitaan di berbagai media baik cetak, elektronik maupun online yang terus menguji mental dan melatih kesabaran serta ketabahan kita semua sebagai pelayan masyarakat. Kita tidak boleh kehilangan rasa percaya diri hanya karena komentar jiwa-jiwa kecil yang iri dengan kesuksesan yang telah kita raih. Perbuatan adalah cerminan isi hati. jika hati dipenuhi kebaikan, maka sikap dan tindakan kita akan baik juga,” ujar Helmi Hasan.
Diakhir pidatonya Walikota mengimbau agar masyarakat Kota Bengkulu tetap hidup dalam suasana kebersamaan dan kesederhanaan. “Tidak perlu malu karena Wali Kotanya hanya menggunakan jenis Innova sebagai kendaraan dinas. Mari lakukan apa yang harus dilakukan hari ini, karena mungkin saja tak ada lagi hari esok bagi kita,” ujarnya.
Demi kesejahteraan warga, lanjutnya, Pemerintah Kota Bengkulu pun selama tiga tahun berturut-turut tidak melakukan penerimaan CPNS. Pemkot melakukan pengetatan belanja pegawai demi memacu peningkatan belanja pembangunan. Pengorbanan yang tidak semua kepala daerah dapat melakukannya. Akan tetapi, akibat keikhlasan inilah berbagai prestasi telah dicapai dan dapat dibanggakan kepada masyarakat.
“Hidup tidak diukur dengan seberapa banyak harta yang kita miliki, tetapi berapa banyak orang yang sudah kita bahagiakan dengan harta yang kita miliki. Waktu kita sangat terbatas jadi jangan buang waktu kita untuk sibuk dengan kehidupan orang lain. Teruslah berkarya, bekerja keras, bekerja ikhlas, bekerja tuntas demi meraih hasil yang lebih baik,” ujar Helmi Hasan yang juga sebagai salah satu Walikota termuda di Indonesia ini.
Turut hadir dalam upacara peringatan Hari Jadi Kota Bengkulu ini Asisten III Setda Provinsi Bengkulu Sudoto, Wakil Walikota, FKPD Kota Bengkulu, Ketua dan anggota DPRD Kota Bengkulu, pejabat eselon II, III, dan IV, para veteran, ASN, TNI dan Polri, organisasi wanita, pelajar dan undangan lainnya.
Usai upacara juga dibagikan hadiah kepada para pemenang lomba dalam kegiatan Hari Jadi Kota Bengkulu ke 297. Sebelumnya, pada Rabu (16/03/2016) kemarin Walikota dan Wawali turut hadir dalam sidang paripurna istimewa di DPRD Kota Bengkulu. [rudra/rls/bis]