BENGKULU, PB - Komisi II DPRD Kota Bengkulu melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di beberapa titik jalan rusak, diantaranya Jalan Merapi Raya Kebun Tebeng, Jalan Adam Malik Kilometer 8 dan Pasar Panorama. Sidak tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Kota Bengkulu, Suimi Fales, dan anggota Komisi II lainnya M. Awaludin, Sutardi, Heri Ifzan, Hamsi dan Imran Hanafi.
Baca juga: Banyak Rusak, Dewan Pertanyakan Biaya Perawatan Lampu Jalan
Sidak tersebut dilakukan terkait kondisi jalan rusak yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas. “Tentunya hasil sidak hari ini akan kita tindak lanjuti, kita akan mengundang dinas Pekerjaan Umum (PU), sekaligus membicarakan hasil sidak di lapangan," kata Suimi Fales, Selasa (19/4/2016).
Ia juga mengatakan dalam setiap pembahasan telah disampaikan pada dinas PU bahwa jalan-jalan yang akan di bangun setiap tahun anggaran sudah kita sepakati bersama adalah jalan-jalan yang sangat prioritas. Ada yang prioritas tapi ada juga yang sangat prioritas, artinya jalan-jalan yang belum tersentuh.
"Kan masih ada jalan yang bertanah," ungkapnya.
Ditahun-tahun mendatang DPRD Kota Bengkulu berharap kondisi jalan dalam kota telah beraspla, karena ini menyangkut status kota Bengkulu sebagai Ibu Kota Provinsi Bengkulu. Selain itu, ia meminta agar ada perbaikan pada jalan poros yang berlubang, sebab banyak menyebabkan banyak korban.
"Di Dinas PU ada dana anggaran rutin atau dana pemeliharaan, karenanya sebelum lubang membesar, sebelum muncul korban jiwa, sebelum menjadi kolam, sebaiknya sudah ditanggulangi," tegasnya.
Dalam waktu dekat dewan akan memanggil Dinas PU Kota Bengkulu agar bisa duduk bersama membahas persoalan ini. Semangat awal dari pembahasan anggaran agar tepat waktu dan tercapai sasaran pembangunan.
Dikesempatan yang sama, warga Kebun Tebeng Joni mengatakan, jika hari hujan sangat sering terjadi kecelakaan di daerahnya. Bahkan baru-baru ini terjadi kecelakaan bruntun, 5 kendaraan.
Hal senada juga disampaikan Ketua Rukun tetangga (RT) 21 RW 2, Kelurahan Jalan Gedang Km 8, mengungkapkan bila pengajuan pembangunan jalan hampir setiap tahun disampaikan, sejak tahun 2010 atau sudah sekitar 6 tahun di ajukan, sayangnya belum di bangun hingga saat ini.
"Sekarang kami berharap supaya jika belum di aspal halus setidaknya di beri batu koral pengeras. Di sini ada 15 Kepala Keluarga (KK), selama ini hanya hasil swadaya dari masyarakat yang ada disekitar. Belum ada bantuan dari pemerintah, jika hari hujan kendaraan akan kesulitan keluar-masuk. Panjang jalan ini lebih kurang 150 Meter," turang Kasdarman kepada Pedoman Bengkulu. [Zefpron]